Siapa yang tidak kaget jika seorang siswa pindahan tiba-tiba mampu membobol seluruh database suatu sekolah! Itulah kemampuan misterius yang dimiliki oleh seorang siswa bernama Pasha.
Sella yang merupakan teman sebangku Pasha semakin dibuat penasaran karena menyelidiki tingkah ganjil Pasha yang penuh teka-teki dan misterius.
Dimulai dari kasus Pasha yang memecahkan jendela kaca kantin dengan bola bisbol, Pasha yang berhasil menaklukkan geng Martin dkk. yang dikenal sebagai perundung yang ditakuti seantero SMA Baswara, serta desas-desus bahwa Pasha merupakan pemain bisbol terbaik pindahan dari SMA Adigana.
Semua yang terkait dengan Pasha membuat Sella amat penasaran. Sella yang pada dasarnya adalah tipe cewek yang suka kepo dengan keingintahuan yang besar, pada akhirnya memutuskan untuk mengenal Pasha lebih dalam.
Namun, mampukah Sella menguak rahasia-rahasia yang disimpan oleh Pasha? Tentunya akan ada ending yang penuh plot-twist dalam novel yang berjudul 'Enigma Pasha' ini.
Jika Sobat Yoursay menyukai novel dengan genre Young Adult, novel karya Akaigita yang satu ini jangan sampai dilewatkan!
Enigma Pasha adalah novel debut dari penulis, tapi keseruan dan keunikan ceritanya tetap mampu menarik perhatian.
Berawal dari gagal move-on saat membaca 2 novel Akaigita sebelumnya, yakni Ephemera (2020), The Arson Project (2021). Saya memutuskan untuk membaca novel yang pertama kali terbit pada tahun 2018 ini.
Ceritanya memang sesuai ekspektasi sebagaimana dua novel lain yang telah saya baca. Akaigita tidak sekadar mengemas sebuah cerita yang mengalir, tetapi juga menghadirkan rasa penasaran yang membuat pembaca sulit untuk berhenti menyimak perjalanan para tokohnya.
Namun, ketika membandingkan dengan Ephemera dan The Arson Project, Enigma Pasha ini memang terbilang lebih sederhana dari segi konflik dan plot-nya.
Konflik yang diangkat seputar trauma yang dimiliki oleh Sella terhadap pertengkaran kedua orang tuanya, konflik Pasha yang terlibat perseteruan dengan tim bisbol dari SMA Adigana, serta penyakit mematikan yang diderita oleh Pasha.
Meskipun cenderung dark, tapi Akaigita berhasil mengemasnya menjadi cerita ala remaja yang fun.
Hanya saja, saya merasa bahwa deskripsi pertengkaran yang terjadi antara Sella dan ibunya terasa kurang realistis. Dalam hal ini, Ibu Sella beberapa kali mengungkap penyesalannya terhadap pernikahan yang gagal.
Namun saat ia mengungkapkan alasannya kepada Sella, rasanya ada bagian dari dialog itu yang kurang pas. Ibunya berkali-kali memberi afirmasi bahwa ia tidak ingin Sella terjebak dalam hubungan toxic bersama seorang teman laki-laki yang salah. Ia tidak ingin Sella mengulang kesalahan yang sama dengan ibunya saat ia menikahi laki-laki yang tidak tepat.
Ketika seorang ibu menyinggung masalah pernikahan anaknya nanti di masa depan, rasanya hal itu terlalu jauh. Mengingat si anak masih duduk di bangku sekolah.
Jika penekanannya ada pada kekhawatiran tentang pergaulan bebas atau hal-hal yang identik dengan dunia remaja, hal itu masih terasa wajar. Tapi jika si ibu terus mewanti-wanti anaknya agar tidak menikahi pria yang salah, rasanya hal itu terlalu jauh untuk dibahas. Apalagi dalam konteks pertengkaran ibu dan anak.
Namun, terlepas dari hal tersebut, novel ini tetap menarik. Apalagi ketika menyimak dinamika hubungan antara Pasha dan Sella yang gemas. Belum lagi serunya pertandingan bisbol antara SMA Baswara dan SMA Adigana.
Alur ceritanya dikemas dengan format yang mampu membuat pembaca penasaran. Secara keseluruhan, Enigma Pasha ini tipe novel yang page-turner.
Nah, jika Sobat Yoursay tertarik membaca novel remaja, Enigma Pasha bisa menjadi salah satu novel yang ringan dan menarik untuk disimak!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Jajaran Pemain Serial Adaptasi Novel Klasik 'Carrie' Diumumkan, Siapa Saja?
-
Adaptasi Novel Menjadi Film: Versi Baru atau Justru Kehilangan Makna?
-
Ulasan Novel Voyage of the Damned: Pelayaran Mewah yang Berujung Maut
-
Review Novel Astravalor Princess: Saat Dunia Nyata dan Astral Tak Ada Batas
-
Usai Avatar 3, James Cameron Siap Kembangkan Proyek Film Adaptasi Novel
Ulasan
-
5 Buku Parenting Seru dengan Ilustrasi Menarik untuk Orang Tua Modern
-
Mamaku Hebat: Keteguhan Seorang Ibu di Tengah Keterbatasan
-
Film Animasi Anak Rasa Dewasa! 'The Twist' Tawarkan Humor dan Kritik Sosial
-
Review Film Rosario: Kutukan yang Menggali Luka Keluarga dan Identitas!
-
Lucu dan Heartwarming! 3 Novel Jepang Terjemahan Terbaru tentang Kucing
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Jessica Iskandar Bangga dengan Hasil Rapor El Barack: You Are My Einstein!
-
4 Serum Korea Glutathione, Bikin Wajah Glowing Merata dan Cegah Flek Hitam!
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya