Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ade Feri
Novel Light in a Maze (goodreads.com)

Novel Light in a Maze karya Citra Novy hadir dengan premis yang fresh dan menarik. Berkisah tentang romansa antara Sanya Pratham dan Alden Abhigyan yang diawali dari kebencian dan pernikahan kontrak. Lalu berakhir dengan dilema karena kejadian kelam di masa lalu.

Sanya Pratham harus menerima takdir kejam atas insiden meninggalnya sang ayah dengan cara yang mengenaskan. Sementara itu, Alden Abhigyan yang merupakan tangan kanan ayahnya kini dituduh sebagai pelaku utama pembunuhan. Namun, kemarahan Sanya semakin memuncak ketika pengadilan memutuskan bahwa Alden tidak bersalah.

Selang beberapa waktu, Sanya dihadapkan dengan fakta menjengkelkan. Sebelum menikah, ayahnya sudah berwasiat agar Sanya menikah kontrak dengan Alden. Tidak ada alasan lain untuk menolak, ditambah perusahaan membutuhkan sosok pemimpin baru yang kompeten, akhirnya Sanya menyetujui pernikahan kontrak itu.

Akan tetapi, kemalangan belum berakhir karena Sanya terlibat insiden kecelakaan mobil sehari setelah resepsi pernikahan. Sempat terbaring koma selama tiga minggu, Sanya kini harus hidup dengan ingatan yang samar karena menderita amnesia. Keadaan jadi membingungkan saat Sanya tahu bahwa kini ia sudah menikah dengan lelaki berkepribadian dingin bernama Alden.

Meski tidak mengingat masa lalunya, Sanya bertekad untuk hidup bahagia dan mencintai Alden. Di sisi lain, Sanya berusaha tidak menghiraukan keanehan hubungan antara dirinya dengan Alden karena interaksi yang begitu canggung.

Ditambah kehadiran seseorang berhasil memantik sedikit demi sedikit ingatan masa lalunya dan samar-samar membuatnya ingat dengan sosok Alden sebagai tersangka pembunuhan.

Tidak seperti novel Citra Novy yang lain, novel ini hadir dengan alur yang terbilang cepat dan tidak neko-neko. Meskipun memang pengembangan premisnya sangat kompleks, penulis masih bisa merumuskan alur dengan pace yang tampak buru-buru.

Hampir tidak terasa tahapan alurnya, seperti pemunculan konflik, klimaks, dan antiklimaks. Padahal jika penulis masih bisa memberikan detail yang mendukung perkembangan alur dan membangun kedekatan tokoh agar lebih terasa relasinya.

Dari segi karakter, masing-masing punya character development ke arah yang positif. Misalnya saja tokoh Sanya yang semua digambarkan sebagai cewek boros, hidup semaunya, dan jarang mendengarkan perkataan orang tua itu berakhir menjadi wanita yang lebih sabar dan respek dengan orang lain. Begitu juga dengan Alden yang tidak peka dan workaholic berubah jadi suami super pengertian.

Sayangnya, perubahan karakter tokoh juga terkesan masih buru-buru dan tidak bisa menyentuh emosional pembaca. Sifat Alden yang hampir seperti acuh tak acuh terus bertahan sampai akhir cerita. Bahkan saat Sanya sudah kembali mendapat ingatannya, sifat lamanya serta-merta hilang begitu saja.

Walau demikian, interaksi kedua tokoh utama ini cukup berhasil membuat pembaca senyum-senyum karena kecanggungan mereka digambarkan dengan manis.

Kalau dari segi romance, tampaknya penerbit harus memperhatikan lagi label untuk novel ini. Dilabeli sebagai novel Young Adult, konten cerita dalam novel ini justru lebih dewasa dibandingkan sasaran pembacanya.

Apalagi ada beberapa bagian yang memang lebih cocok untuk dibaca oleh pembaca berusia dewasa. Barangkali novel ini lebih cocok jika masuk ke ranah metropop.

Kalau dilihat dari sisi narasinya, novel ini terbilang page turner. Kalimat yang digunakan sangat lugas, tetapi berhasil mendeskripsikan perasaan dan situasi yang dialami tokoh. Dialognya menggunakan ragam bahasa campuran, kadang ada nada yang terlalu formal, tetapi kadang juga mengalir seperti percakapan biasa.

Untungnya, ending novel ini sangat memuaskan. Konflik terselesaikan dengan baik dan setiap tokoh berhasil mencapai tujuannya masing-masing. Dengan hanya 200-an halaman, novel ini cocok dibaca di kala waktu senggang! 

Identitas buku

Judul: Light in a Maze

Penulis: Citra Novy

Penerbit: Grasindo

Tahun terbit: 2018

Tebal buku: 256 halaman

Ade Feri