Jum'at 20 Mei 2022, Suho EXO menjadi salah satu panel pembicara di Stanford University, dalam rangka memperingati '20 Tahun Program Korea di Pusat Penelitian Asia Pasifik Walter H. Shorenstein Stanford University'.
Bersama tiga panel pembicara lainnya, Suho memawikili Korean Halyu Waves. Ia bersama produser SM Entertainment, Lee Soo Man diundang ke Stanford University sebagai pembicara untuk topik meningkatnya popularitas industri hiburan Korea Selatan.
Merangkum dari akun fanbase EXO di Twitter @brightpeach522, membagikan cuplikan pidato Suho di Stanford University.
"Menghadiri konferensi ini adalah pertama kalinya aku datang ke US setelah 3 tahun. Aku tidak berpikir karena aku terlihat tampan, tetapi ketika aku bilang aku adalah orang korea, mereka semua menyambutku dengan positif. Mereka juga sangat tertarik, aku merasakan pengalaman bagaimana stasus Korea berubah karena K-Pop," ujarnya ketiga berbagi dengan pewancara dan ketiga panel pembicara yang lain.
Tentang 'Grey Suite' Suho menyampaikan, "Ini adalah album yang kurilis setelah 2 tahun, dan sangat berarti bagiku. Aku mengerjakannya lebih semangat. Aku ingin menciptakan musik yang hanya bisa dibawakan oleh Suho. Kusuka British pop-rock, jadi album ini bisa disebut K-rock."
Suho EXO membuka pidatonya dengan memperkenalkan dirinya dan menyapa semua orang yang hadir di sana. Ia menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris, setelah sebelumnya ia juga meminta maaf jika bahasa Inggrisnya tidak begitu bagus.
Suho mengisi pidatonya dengan membicarakan soal EXO dan K-Pop secara general. Ia juga bercanda dengan para peserta yang kebetulan banyak dari kalangan EXO-L.
"Apa kalian tahu arti nama Suho?" tanyanya.
"Yess!" teriak peserta.
"Wow! Lee Soo Man memberiku nama Suho yang berarti 'malaikat pelindung'. Aku adalah leader yang menjaga EXO, dan di sini aku akan menjadi pelindung K-Pop," jelasnya.
Suho mengaku menonton video challenge di TikTok, kemudian mengaitkannya dengan pengalamannya saat belajar tarian EXO.
"Sinkronisasi dalam gerakan tari adalah hasil dari latihan dan semangat secara bertahun-tahun. Semua koreografi kami sangat menantang dan sulit, jadi jangan katakan ini pada Guru Lee Soo Man ada saatnya aku ingin melarikan diri, aku bahkan masih mimpi buruk karenanya," ungkap Suho.
"Aku hanya bercanda. Sinkronisasi ini terjadi karena adanya sinergi dari kedekatan yang kami miliki," tambahnya.
Suho juga menambahkan humor di setiap pidatonya.
Suho: "Nama fandom EXO, ada yang tahu? EXO-L, adakah yang tahu kepanjangan dari huruf 'L'?
Fans: "Love!"
Suho: "Yeah, ini adalah Stanford. EXO-K dan EXO-L, huruf apa yang ada di tengah-tengahnya?"
Fans: "L!"
Suho: "Yeah, ini Stanford."
"EXO akan menjadi lengkap jika EXO dan EXO-L bersatu, karena fans adalah bagian penting dari EXO, tidak hanya sekadar fans dari jauh, dan ku selalu bertemu dengan kalian. Aku percaya bahwa hubungan komunitas seperti ini adalah yang menghubungkan antara artis K-Pop dengan fans mereka, dan memiliki hubungan yang kuat," lanjut Suho.
Suho menyebutkan beberapa film Korea dan bertanya kepada para peserta apa favorit film Korea mereka.
Fans: "EXO."
Suho: "EXO bukan sebuah film."
Fans: "EXO LADDER."
Suho: "EXO LADDER juga variety show yang bagus, yah benar sekali."
Terakhir Suho EXO menyampaikan, "Aku seperti sedang menghadiri fanmeeting hari ini. Aku berterima kasih kepada kalian semua yang sudah mendukungku. Aku akan kembali dengan EXO dan mengadakan konser, tapi tidak sekarang. Untuk sekarang tolong tunggu kami."
"EXO adalah sebuah grup. Kami selalu meneriakkan moto kami 'We are one' secara berulang-ulang. EXO berjanji untuk melanjutkan perjuangan kami untuk menyatukan dunia melalu musik, dan aku sangat berharap musik kami related dengan kalian semua. Terima kasih telah mengundang saya kemari. We are one EXO, saranghaja!" tutup Suho EXO.