Film Kingdom of Heaven: Benarkah Sultan Saladin Merupakan Sosok yang Kejam?

Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Film Kingdom of Heaven: Benarkah Sultan Saladin Merupakan Sosok yang Kejam?
Scene film Kingdom of Heaven (IMDb)

Teman-teman pecinta film pasti sudah pernah menonton film berjudul Kingdom of Heaven kan? Meskipun film ini rilis pada pertengahan tahun 2000an, namun alur cerita yang menarik membuat film ini menjadi salah satu tontonan yang paling menghibur. Bahkan esensi perdamaian dan toleransi yang digambarkan dalam film ini, bisa menjadi sebuah pelajaran yang berharga, meskipun kita menontonnya di saat ini atau nanti.

Film ini sendiri berlatar belakang zaman perang Salib yang terjadi pada abad pertengahan lalu. Ketika ummat islam yang dipimpin oleh Salahuddin Al Ayyubi atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Saladin, mampu mempersatukan ummat islam dan memimpin mereka untuk bertarung memperebutkan kota suci tiga agama samawi, Jerussalem.

Pada film yang dibintangi oleh Orlando Bloom tersebut, dalam sebuah scene, terdapat adegan yang menampilkan Sultan Saladin dengan tega menebas leher dari Reynald of Cathillon. Sebuah pemandangan yang kejam dan seolah memberikan citra bahwa islam adalah sebuah agama yang membenarkan tentang hal tersebut. Lantas, apakah benar demikian?

Sebenarnya tidak teman-teman. Dalam Islam, apa yang dilakukan oleh Sultan Saladin disebut sebagai Qishas, yakni pembalasan atas nyawa keluarganya yang direnggut oleh orang lain. Ibarat kata dalam mansyarakat kita yang kerap kali mengungkapkan kalimat “darah dibayar dengan darah, nyawa dibayar dengan nyawa”, maka Qishas ini pun demikian adanya. 

Latar belakang Sultan Saladin melakukan perbuatan tersebut karena Reynald of Cathillon telah membunuh saudara perempuan sang Sultan. Dalam scene sebelumnya, dengan jelas ditampilkan bahwa Reynald of Cathillon telah melanggar batas-batas perjanjian damai yang dibuat oleh Sultan Saladin dan penguasa Jerusalem, dan bahkan membunuh saudara perempuan Saladin meskipun dirinya sudah melontarkan kalimat “Salahuddin Akhiyy” yang berarti "Saladin adalah saudara laki-lakiku". Namun sayangnya, kekejaman Reynald de Chatillon tak berkurang, dan dia tetap membunuh saudara wanita Saladin.

Maka, sebagai saudara dari orang yang telah diambil nyawanya oleh orang lain, Saladin pun menuntut balas perbuatan dari Reynald dengan menjalankan Qishos. Dan itupun dia lakukan setelah bernegosiasi dengan pemimpin Jerusalem.

Jadi, meskipun dalam film Kingdom of Heaven ini Sultan Saladin menghilangkan nyawa dari Reynald of Cathillon, namun sebenarnya hal itu bukan sebuah hal yang tanpa aturan ya teman-teman. karena dalam Qishos sendiri ada dua pilihan, membalas sesuai dengan perbuatan yang dilakukan, atau memaafkan perbuatan yang dilakukan. Dan di film ini, Sultan Saladin memilih opsi yang pertama, demi bisa menjaga marwah dan kehormatan agama serta keluarganya. Dan tenang saja, hukum Qishos ini juga berlaku untuk orang-orang yang beragama islam juga kok. Tidak hanya antara orang islam dengan orang yang menganut agama lain. Karena, dalam islam, hutang apapun harus dibayar dengan setimpal, atau diikhlaskan karena Allah. Nah, sudah mendapatkan pencerahan kan teman-teman?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak