The Boss merupakan sebuah film komedi yang disutradari oleh Ben Falcone dan dirilis pada tahun 2016 oleh rumah produksi salah satunya One Day Production.
Film bermula di tahun 1975 saat Michelle Darnell (Melissa McCarthy), seorang anak yang tumbuh di sebuah panti asuhan, untuk kesekiankalinya dikembalikan oleh kedua orang tua asuhnya ke panti dengan berbagai alasan. Merasa kecewa dan marah, Michelle bersumpah akan membalas sakit hatinya dengan menjadi orang sukses.
Benar saja, 40 tahun kemudian, Michelle sukses berada di jajaran ke-47 pengusaha wanita terkaya di Amerika Serikat serta memiliki tiga dari 500 daftar perusahaan terbesar di dunia, seorang mentor bisnis ternama, sekaligus penulis dari buku motivasi yang laris di pasaran.
Namun, semua kesuksesannya harus lenyap saat Renault (Peter Dinklage), yang merupakan mantan pacar sekaligus musuh bebuyutannya, berselisih tentang kesepakatan saham baru-baru ini yang dibuat Michelle di mana ia memperoleh saham tersebut karena perdagangan orang, hingga perbudakan kulit hitam, dan berbagai tuduhan kejahatan lainnya. Hal ini membuat Michelle dipenjara. Bukan hanya itu, seluruh aset kekayaan berupa harta bendanya di sita pemerintah, dan perusahaannya dialih kepemilikan menjadi milik Renault. Michelle jatuh miskin.
Lima bulan kemudian, Michelle bebas. Ia yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah jatuh miskin, nekat kembali ke penthouse-nya. Bisa ditebak, penthouse miliknya beserta seluruh isi di dalamnya juga ikut disita. Michelle menghubungi bodyguard-nya untuk meminta pertolongan, namun, alih-alih diberi pertolongan, mantan bodyguard-nya malah mencampakkannya. Akhirnya, Michelle mengunjungi rumah Claire (Kristen Bell), mantan sekertaris pribadinya. Awalnya, Claire dan anaknya, Rachel (Ella Anderson) menolak. Namun, karena keibaannya, pada akhirnya Claire memperbolehkan Michelle menumpang di apartemen kecilnya. Selama menumpang, sikap Michelle tak banyak berubah. Tetap serampangan, banyak menuntut, tapi tidak berguna sama sekali. Michelle bahkan mengajari Rachel yang baru berusia 10 tahunan menonton tayangan dewasa bersama.
Namun, segalanya berubah saat Michelle mencicipi brownies buatan Claire. Terlintas di benaknya agar menjadikan brownies tersebut bisnis baru untuknya bangkit. Claire dan Rachel sama-sama setuju akan ide brilian Michelle. Michelle dan Rachel bahkan kompak merekrut teman-teman di sekolahnya untuk menjadi sales brownies keliling blok perumahan di sekitar tempat tinggal mereka. Tak disangka, nasib mujur masih meliputi Michelle. Browniesnya laku keras hingga banyak mendapat testimoni. Di saat yang bersamaan, hubungan antara Michelle, Rachel, dan Claire semakin erat bagai keluarga. Bahkan, Rachel sempat memberikan Michelle kado berupa lukisan tangannya yang diberi nama 'Family'. Hal ini sontak membuat Michelle gugup dan kebingungan karena ia merasa trauma dan kecewa dengan makna sebuah 'keluarga'. Michelle memilih pergi dari apartemen Claire setelahnya, dan tak pernah kembali.
Bermaksud mengembangkan bisnis barunya, Michelle mengunjungi sahabat sekaligus mentor lamanya, Ida Marquettes (Kathy Bates). Ida seorang yang sama kayanya dengan Michelle dulu, meskipun ialah yang berjasa membesarkan nama Michelle. Ida setuju untuk menginvestasikan uangnya untuk bisnis brownies Michelle dan Claire. Namun, sayangnya, Claire tidak dilibatkan dalam bisnis kuenya lagi. Michelle mengambil segala keputusan sendiri. Seperti dulu, Michelle masih memiliki sifat tamaknya. Claire kecewa.
Renault yang melihat adanya perpecahan di antara Michelle dan Claire pun mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ia mendekati Claire dan membujuknya untuk menjual perusahaan brownies mereka ke Renault. Claire tegas menolaknya. Namun, dari sudut pandang lain, Michelle melihat kedekatan Claire dan Renault sebagai sebuah penghianatan hingga berujung persetujuan Michelle untuk menjual perusahaan brownies tersebut kepada Renault dan mengambil seluruh uang hasil penjualan perusahaan brownies tersebut untuknya sendiri. Claire marah dan kecewa.
Selang beberapa waktu kemudian, Michelle menyadari kesalahpahamannya pada Claire. Ia mendatangi rumah Claire dan meminta maaf kepada Claire dan Rachel. Michelle berjanji akan merebut surat kontrak tersebut dari Renault. Claire setuju dan bersedia ikut andil dalam misi pencurian tersebut.
Film ini bisa dibilang sebuah film underrated dan mendapat kritik tajam dari sejumlah kritikus film akibat alur ceritanya yang terlalu membual dan akting pemeran utamanya yang dinilai kurang menjual. Namun, di sisi lain, film The Boss juga mendapat banyak respons positif dari segi humor yang ditampilkan.
Namun, sepertinya The Boss termasuk salah satu film yang tidak membosankan untuk ditonton karena humor yang menggelitik dari awal hingga akhir film.