‘Luckiest Girl Alive,’ sebuah buku best seller karya Jessica Knoll tahun 2015 diangkat menjadi sebuah film yang ditayangkan di platform internasional Netflix.
Mengisahkan seorang wanita di New York yang terlihat memiliki kehidupan sangat sempurna dari luar harus berhadapan dengan trauma yang selama ini selalu menghantuinya.
‘Luckiest Girl Alive’ menjanjikan film penuh dengan ketegangan dan misteri yang perlahan terungkap dari sisi gelap kehidupan TifAni FaNelli. Diarahkan oleh sutradara kondang, Mike Barker, yang merupakan nominator Emmy dengan menggandeng Mila Kunis, Chiara Aurelia, dan Finn Wittrock.
Kunis juga bekerja di balik layar sebagai produser bersama Bruna Papandrea, Jeanne Snow, Erik Feig, dan Lucy Kitada. Sementara Knoll dan Barker menjadi produser eksekutif bersama Lisa Sterbakov, Shayne Fiske Goldner, dan Steve Hutensky.
Sinopsis ‘Luckiest Girl Alive’
Tifani FaNelli (Mila Kunis), seorang wanita karier sukses yang bekerja di majalah wanita dan memiliki kehidupan yang diidam-idamkan. Memiliki rencana dekat untuk menikah dengan tunangannya, Luke Harrison (Finn Wittrock) pengusaha sukses nan tampan. Semakin tidak tenang pula hidup TifAni, pasalnya ia selalu dihantui dengan kenangan masa lalu yang menyedihkan, menyakitkan, dan menjijikkan.
Bertahun-tahun TifAni mencoba untuk tumbuh untuk menjadi manusia yang baru agar dapat melupakan insiden itu, tetapi semakin merasa tercekam bak di kelilingi oleh kabut yang tebal di sepanjang hidupnya.
Terlebih ketika TifAni diundang oleh sutradara yang berniat untuk membuat dokumenter tentang kejadian yang menimpa TifAni kala di bangku SMA, dengan tujuan agar insiden dapat dibahas secara transparan serta TifAni dapat membersihkan namanya.
Namun, niat ini justru membangunkan sisi gelap Ani. Rahasia yang selama ini dipendamnya demi memperoleh puncak karier dan hidup yang sempurna terpaksa harus bocor demi memperoleh ketentraman.
Plot ‘Luckiest Girl Alive’ berjalan sedikit lambat demi mendapatkan kejelasan dari tragedi yang terjadi. Tanda tanya yang muncul di awal akan terjawab seiring dengan berjalannya cerita. Akting Chiara Aurelia sebagai TifAni FaNelli remaja dan Mila Kunis sebagai TifAni dewasa menampilkan dua pribadi berbeda hasil dari trauma masa kecil. Film ini juga menayangkan kekuatan seorang wanita yang berjuang untuk dirinya sendiri untuk mencari jawaban dari segala ujian yang dilaluinya, dan bukan karakter yang mudah ditebak. Alur cerita tidak jauh berbeda dengan novelnya sebab sang penulis novel ikut berpartisipasi dalam penulisan naskah skenario film tersebut.
Lantas, masa lalu seperti apa yang menghantui Ani dan mecekiknya hingga sampai saat ini perempuan itu tidak bisa merasakan kebahagiaan? Jawabannya dapat ditemukan di film Netflix ‘Luckiest Girl Alive’.