Elegi Esok Pagi: Sebuah Karya yang Tak Lekang oleh Waktu

Hernawan | Zuyyina Laksita Dewi
Elegi Esok Pagi: Sebuah Karya yang Tak Lekang oleh Waktu
Elegi Esok Pagi MV (youtube/Musica Studios)

Ebiet G. Ade, ikon musik Indonesia dikenal karena liriknya yang bermakna dan indah, kembali menggugah emosi pendengarnya. Kali ini, ia menggandeng dua anaknya, Adera dan Segara, untuk menghadirkan kembali salah satu lagu terkenalnya, 'Elegi Esok Pagi'. Lagu yang pertama kali diperkenalkan oleh Ebiet pada tahun 80-an ini kini hadir dalam versi remake yang dilengkapi dengan musik video klip yang tidak kalah menyentuh.

Dulu di zamannya, 'Elegi Esok Pagi' merupakan lagu yang melukiskan rasa rindu dan kehilangan. Lirik yang penuh dengan emosi serta aransemen musik yang melankolis menjadikan lagu ini sangat populer, bahkan hingga saat ini. Meskipun lebih dari tiga dekade telah berlalu, daya tariknya tetap kuat di kalangan penggemar.

Partisipasi Adera dan Segara dalam versi remake lagu ini memberikan sentuhan baru yang segar, namun tetap mempertahankan nuansa emosional yang menjadi ciri khasnya. Adera dan Segara, dengan kemampuan vokal yang mengesankan, berhasil menghadirkan elemen musik ala ayah mereka, mengantarkan 'Elegi Esok Pagi' kepada generasi yang lebih muda tanpa menghilangkan esensi aslinya.

Tidak hanya lagunya yang berhasil menarik perhatian, tetapi video klip yang menyertainya juga sangat menyentuh. Dalam video yang dirilis bersamaan dengan lagunya, terdapat gambaran visual yang mengisahkan perjalanan emosi sebuah keluarga yang mengenang orang yang telah tiada. Video klipnya menggambarkan suasana yang realistis, di mana sang ayah dan anak tetap berusaha menjalani hidup setelah kepergian ibu.

Dengan latar pemandangan alam yang indah dan bermakna, video ini mengajak penontonnya untuk merenung. Elegi Esok Pagi tidak hanya bermakna nostalgia, tetapi juga tentang menatap hari esok dengan penuh pengharapan. 

Reaksi netizen pun penuh dengan emosi. Banyak yang menyatakan terkesan dan bahkan mengeluarkan air mata saat mendengarkan dan menonton video klip 'Elegi Esok Pagi' yang baru. Beberapa netizen mengungkapkan bahwa meskipun lagu ini sudah di-remake, perasaan yang dibawanya tetap konsisten. Kerinduan yang mendalam terhadap sosok yang hilang serta nuansa kehilangan yang sulit diungkapkan terasa begitu kuat dalam setiap bait lirik dan melodi yang disajikan.

Banyak yang merasa nostalgia, mengingat kenangan lama dan menggugah perasaan terdalam terhadap orang-orang yang telah pergi. Dalam dunia yang serba cepat ini, 'Elegi Esok Pagi' tampaknya menjadi pengingat bahwa kerinduan dan kehilangan adalah bagian integral dari kehidupan, dan terkadang lagu-lagu seperti ini memberi kita kesempatan untuk mengenang dan merasakan kembali.

Melalui karya ini, Ebiet G. Ade, Adera, dan Segara mampu menyampaikan pesan mendalam, bahwa meskipun waktu terus berlalu, perasaan manusia tetap sama. Lagu ini lebih dari sekadar musik, yaitu sebuah pengalaman emosional yang mengajak pendengarnya kembali pada momen berharga bersama orang dirindukan

Dengan keberhasilan comeback ini, tidak diragukan lagi bahwa 'Elegi Esok Pagi' akan terus dikenang oleh berbagai generasi, menyampaikan perasaan haru dan nostalgia yang tak lekang oleh waktu. Semoga karya-karya selanjutnya dari keluarga Ebiet G. Ade terus menginspirasi dan menyentuh hati banyak orang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak