Bagi para penikmat film Korea, tentu nama Park Chan-wook sudah tidak asing di telinga kita. Sutradar asal Korea Selatan ini telah membangun reputasi sebagai salah satu pembuat film paling berpengaruh di dunia.
Karyanya seringkali memadukan narasi yang kompleks, tema-tema yang provokatif, karakter-karakter yang tak terlupakan, dan estetika visual yang memukau.
Film-filmnya tidak hanya bercerita, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan sisi gelap kemanusiaan, konsekuensi dari tindakan, dan keambiguan moral yang melekat dalam kehidupan.
Jika kamu baru ingin menjelajahi film yang disutradarai Park Chan-wook, berikut adalah enam rekomendasi film yang disutradarai olehnya. Yuk, simak artikelnya!
1. Oldboy

Oldboy mengisahkan tentang Oh Dae-su, seorang ayah biasa yang tiba-tiba diculik dan dikurung dalam sebuah kamar hotel selama 15 tahun. Selama masa penawanannya, ia hanya memiliki televisi sebagai teman dan makanan yang diantarkan oleh petugas tahanan.
Tanpa mengetahui identitas penculiknya atau alasan di balik penyekapannya, Oh Dae-su melatih dirinya secara fisik dan mental, memendam amarah dan merencanakan balas dendam.
Ketika ia tiba-tiba dibebaskan, ia mendapati dirinya terlempar ke dalam dunia yang asing dan berbahaya. Seorang pria misterius bernama Lee Woo-jin muncul dan memberinya tantangan. Ia memiliki waktu lima hari untuk mencari tahu siapa yang memenjarakannya.
Perjalanannya dalam mencari jawaban membawanya pada serangkaian konfrontasi, pengkhianatan, dan plot twist yang mengejutkan, termasuk sebuah rahasia mengerikan yang akan mengubah segalanya.
Oldboy tidak hanya menyajikan aksi yang intens dan adegan pertarungan ikonis, tetapi juga menggali tema-tema mendalam tentang isolasi, obsesi, ketidakdilan dan konsekuensi mengerikan dari balas dendam.
2. The Handmaiden

The Handmaiden adalah sebuah karya yang memukau secara visual dan naratif. Film ini diadaptasi dari novel "Fingersmith". Berlatar Korea pada era pendudukan Jepang, film ini mengisahkan tiga karakter utama dengan rahasia dan motif tersembunyi.
Sook-hee, seorang pencopet muda, direkrut oleh seorang penipu ulung yang menyamar sebagai bangsawan Korea untuk menjadi pelayan Lady Hideko, seorang pewaris Jepang yang tinggal di perkebunan terpencil di bawah pengawasan paman tirinya yang posesif.
Rencana sang penipu adalah untuk menikahi Lady Hideko, membuatnya gila, dan mengurungnya di rumah sakit jiwa untuk merebut kekayaannya. Sook-hee bertugas untuk membujuk Lady Hideko agar mau menikahinya. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan yang tak terduga terjalin antara Sook-hee dan Lady Hideko, yang dipenuhi dengan ketertarikan, kepercayaan, dan pengkhianatan.
Park Chan-wook membangun narasi berlapis dengan plot twist yang mengejutkan, dan menceritakan kisah dari berbagai sudut pandang yang saling bertentangan. Film ini tidak hanya menyajikan intrik yang menegangkan, tetapi juga eksplorasi yang indah tentang hasrat, kebebasan, dan penolakan terhadap norma-norma yang menindas.
3. Decision to Leave

Dalam fillm Decision to Leave, Park Chan-wook menghadirkan sebuah genre crime thriller yang lebih halus dengan sentuhan romansa yang melankolis.
Detektif Hae-jun, seorang polisi yang berdedikasi dan insomnia, dipanggil untuk menyelidiki kematian seorang pria yang jatuh dari tebing gunung. Istri korban, Seo-rae, seorang imigran Tiongkok yang misterius menjadi tersangka utama.
Seiring dengan penyelidikan, Hae-jun mendapati dirinya semakin tertarik pada Seo-rae. Meskipun bukti-bukti mengarah padanya, Hae-jun merasakan ada sesuatu yang disembunyikan. Hubungan mereka berkembang menjadi permainan kucing dan tikus yang penuh dengan ketegangan psikologis dan emosional.
Decision to Leave adalah film yang dibangun di atas dialog yang cerdas, performa akting yang memukau, dan visual yang indah namun kuat. Film ini mengeksplorasi tema-tema tentang obsesi, keraguan, bahasa sebagai penghalang dan jembatan, serta kompleksitas hubungan manusia di tengah situasi yang ambigu secara moral.
4. Sympathy for Mr. Vengeance

Sebagai pembuka dari Trilogi Balas Dendam, Sympathy for Mr. Vengeance adalah film yang paling brutal dalam menggambarkan dampak sosial dari ketidakadilan dan keputusasaan.
Ryu, seorang pria tunarungu yang bekerja di pabrik, berusaha keras untuk mengumpulkan uang demi operasi transplantasi ginjal bagi kakaknya yang sakit parah. Ketika ia dipecat dan satu-satunya harapan uangnya dicuri, ia dan pacarnya yang radikal memutuskan untuk menculik putri seorang mantan bosnya.
Namun, rencana mereka berjalan tragis dan memicu serangkaian tindakan balas dendam yang kejam dan tak terhindarkan, melibatkan berbagai karakter yang saling terkait dalam jaringan kekerasan.
Sympathy for Mr. Vengeance adalah film yang tidak nyaman ditonton, namun merupakan studi yang kuat tentang bagaimana kemiskinan, frustrasi, dan keinginan untuk membalas dendam dapat menghancurkan kehidupan semua orang yang terlibat.
Film ini meletakkan dasar bagi tema-tema gelap yang akan dieksplorasi lebih lanjut dalam dua film berikutnya dari trilogi.
5. Lady Vengeance

Menutup Trilogi Balas Dendam, Lady Vengeance mengisahkan Lee Geum-ja, seorang wanita muda yang dijebak dan dipenjara selama 13 tahun atas pembunuhan seorang anak laki-laki.
Selama di penjara, ia membangun reputasi sebagai sosok yang baik hati dan membantu sesama narapidana. Namun, di balik kebaikannya, ia merencanakan balas dendam yang rumit dan terperinci terhadap Mr. Baek, pria yang sebenarnya bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.
Setelah dibebaskan, Geum-ja mengumpulkan sekutu dari masa lalunya di penjara dan para orang tua lain yang juga menjadi korban kekejaman Mr. Baek. Bersama-sama, mereka merencanakan sebuah tindakan keadilan kolektif yang mengerikan.
Lady Vengeance memiliki gaya visual yang unik dengan penggunaan warna-warna cerah dan simbolisme yang kuat. Film ini mengeksplorasi tema-tema tentang penebusan, keadilan di luar hukum, dan kekuatan komunitas dalam menghadapi kejahatan yang mengerikan.
6. No Other Choice

No Other Choice merupakan film dari Park Chan Wook yang akan datang bergenre black comedy thriller. Film ini diadaptasi dari novel "The Ax" karya Donald Westlake.
Cerita film ini berpusat pada sosok Man Soo, seorang pria yang melakukan segalanya demi mendapatkan pekerjaan baru setelah dipecat dari posisi yang telah ia jalani selama 25 tahun.
Dikutip dari Sompi (20/5/2025) film yang dibintangi oleh Lee Byung-hun dan Son Ye-jin ini dijadwalkan tayang pada tahun 2025. Meskipun tanggal rilis resminya belum diumumkan, proses syuting film ini telah rampung. Jadi tunggu tanggal mainnya, ya!
Itulah beberapa rekomendasi film yang disutradarai oleh Park Chanwook sembari menunggu film terbarunya. Selamat menonton!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS