Busan International Film Festival (BIFF) 2025 kembali digelar dengan kemeriahan yang luar biasa, menandai perayaan ulang tahun ke-30 festival film bergengsi ini. Tahun ini, Indonesia kembali mencuri perhatian dengan kehadiran sederet artis dan sineas berbakat yang tampil memukau sekaligus memperkenalkan karya-karya terbaik mereka ke panggung internasional.
Tak hanya menghadirkan film-film berkualitas, para artis Indonesia juga sukses mencuri perhatian di karpet merah Busan Film Festival 2025 berkat penampilan mereka yang elegan dan profesional. Kehadiran mereka tidak sekadar menjadi wajah perfilman Tanah Air di mata dunia, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional yang berpotensi memperluas jangkauan industri film Indonesia.
Deretan nama besar Indonesia turut meramaikan festival ini, antara lain Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Harleyava Princy, El Putra Sarira, Ali Fikry, Mira Lesmana, Riri Riza, Reza Rahadian, Arya Ibrahim, Devano Danendra, Claresta Taufan, dan Fedi Nuril.
Enam film Indonesia yang tayang di BIFF 2025 juga mendapatkan sorotan khusus, yaitu Rangga & Cinta, The Fox King, Esok Tanpa Ibu (Mothernet), Pangku, Sekat-Sekat (Throughout These Cages), dan Badarawuhi di Desa Penari.
Dian Sastrowardoyo tampil menonjol dengan membintangi dua film sekaligus, Esok Tanpa Ibu dan The Fox King. Dengan kualitas akting yang matang, Dian sukses memerankan beragam karakter dengan sangat meyakinkan. Sementara itu, Nicholas Saputra hadir tidak hanya sebagai aktor, tapi juga sebagai co-produser film Rangga & Cinta, yang menjadi salah satu karya andalan Indonesia di festival ini.
Film Esok Tanpa Ibu sendiri mengangkat kisah Rama, seorang remaja yang menghadapi kenyataan pahit saat ibunya koma akibat kecelakaan. Ali Fikry yang memerankan Rama mendapatkan pujian atas aktingnya yang natural dan penuh emosi.
Debut Reza Rahadian sebagai sutradara lewat film Pangku juga menjadi sorotan. Film yang mengisahkan perjuangan Sartika, seorang ibu gigih yang menghadapi berbagai keterbatasan demi keluarganya, menampilkan kerja sama apik antara Reza dan sederet aktor serta aktris ternama seperti Claresta Taufan, Fedi Nuril, Devano Danendra, Christine Hakim, dan Shakeel Fauzi. Kehadiran mereka menambah kedalaman cerita dan warna tersendiri dalam film tersebut.
Selain itu, Rangga & Cinta, remake dari film legendaris Ada Apa dengan Cinta?, juga menjadi magnet utama. Film ini mengusung sentuhan modern dan menampilkan aktor muda berbakat seperti El Putra Sarira dan Harleyava Princy. Rangga & Cinta berhasil membangkitkan nostalgia sekaligus memberikan relevansi bagi generasi muda masa kini, sehingga menjadi daya tarik tersendiri di festival.
Busan Film Festival dikenal sebagai salah satu festival film paling selektif dan menjadi platform penting bagi karya perfilman Asia untuk mendapatkan pengakuan internasional. Dengan keberhasilan ini, Indonesia kembali membuktikan bahwa tidak hanya mampu menghasilkan karya berkualitas, tetapi juga siap bersaing dan meraih posisi di panggung film global.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS