Selama pandemi Covid-19 penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan imunitas agar terhindar dari penyakit yang ditimbulkan virus corona. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh.
Menurut Nutrition and Immunity Harvard, kekurangan zinc, selenium, besi, tembaga, asam folat, dan vitamin A, B6, C, D, dan E dapat mengubah respons imun. Berikut adalah beberapa kandungan suplemen yang dapat meningkatkan imunitas tubuh:
Zinc
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang berfungsi dalam reaksi metabolisme tubuh. Kandungan mineral ini akan sangat mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh Anda sehingga mampu menangkal berbagai radikal bebas agar tak masuk ke tubuh. Hal ini berhubungan pada fungsi utama zinc adalah sebagai antioksidan.
Melansir Web MD, kebutuhan zinc untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin dan usia. Berikut perinciannya:
- Anak usia 7 bulan-3 tahun: 3 mg/hari
- Anak usia 4-8 tahun: 5 mg/hari
- Anak usia 9-13 tahun: 8 mg/hari
- Perempuan 14-18 tahun: 9 mg/hari
- Laki-laki di atas 14 tahun: 11 mg/hari
- Perempuan 19 tahun ke atas: 8 mg/hari
- Ibu hamil: 11-12 mg/hari
- Ibu menyusui: 12-13 mg/hari
Vitamin C merupakan Ascorbic acid, fungsi pertama yaitu menjadi antioksidan yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Vitamin C sendiri akan menjadi tameng bagi tubuh untuk melawan penyakit dan sel kanker karena fungsinya yang membantu penyerapan zat besi
Melansir dari alodokter, Dosis vitamin C tergantung kepada usia pasien. Berikut adalah takaran penggunaan vitamin C untuk kekurangan vitamin C (skorbut):
Vitamin C tablet
- Dewasa: 250 mg per hari, dalam 4 dosis terbagi.
- Anak-anak: 100 mg per hari, dalam 3 dosis terbagi. Dilanjutkan 100 mg per hari sampai gejala reda (1-3 bulan)
Vitamin C suntik
- Dewasa: 200 mg per hari.
- Anak usia 5 bulan – 1 tahun: 50 mg per hari.
- Anak usia 1 tahun – 11 tahun: 100 mg per hari.
- Anak usia lebih dari 11 tahun: 200 mg per hari.
Vitamin D3
Sistem imun sangat membutuhkan vitamin D karena fungsinya dalam mengoptimalkan kerja sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh seseorang. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan respons imun terhadap radikal bebas menurun dan tubuh jadi rentan terkena penyakit.
Menurut Jovee.id, konsumsi oral suplemen vitamin D cenderung aman dan tidak menimbulkan efek samping. Lain halnya jika vitamin ini dikonsumsi melebihi dosis yang disarankan dokter.
Beberapa efek samping akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin D3 diantaranya:
- Merasa lelah, lemah, dan lesu
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Hilang nafsu makan
- Sering haus
- Mulut kering atau terasa seperti logam
- Mual atau muntah
- Konstipasi
- Sering buang air kecil
- Perubahan suasana hati
Pada beberapa orang, konsumsi suplemen ini juga bisa memunculkan reaksi alergi, seperti ruam pada kulit, gatal dan bengkak pada wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing, serta kesulitan bernapas. Segeralah cari pertolongan medis apabila Anda merasakan gejala ini.
Suplemen ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki kondisi kelebihan vitamin D (hipervitaminosis D) dan kalsium (hiperkalsemia), gangguan penyerapan nutrisi (sindrom malabsorpsi), penyakit ginjal serta hati.
Oleh: Natalia Margaretta Hartono Winata