Salah Cara Diet Bisa Tingkatkan Risiko Anemia

Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Salah Cara Diet Bisa Tingkatkan Risiko Anemia
Ilustrasi Sel Darah Merah (pixabay/qimono)

Siapa yang tidak ingin mempunyai tubuh bak gitar Spanyol. Bagi kaum perempuan, bentuk tubuh adalah hal yang perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, tidak jarang perempuan melakukan berbagai perawatan ataupun cara untuk membentuk tubuh yang mereka inginkan.

Diet adalah salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan bentuk tubuh sesuai keinginan. Akan tetapi, tentunya diet tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Hal ini dikarenakan diet sembarangan justru dapat meningkatkan potensi anemia terlebih untuk remaja putri.

Berdasarkan hasil survei ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2013, sebanyak 37% remaja putri tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di DI Yogyakarta menderita anemia karena cara diet yang salah.

Anemia mengakibatkan tubuh terasa lemas, lemah, letih, hingga kesulitan untuk berkonsentrasi. Salah satu penyebab anemia adalah tubuh yang tidak memperoleh pasokan gizi dan zat besi yang cukup.

Diet yang salah berawal dari cara pandang hanya berfokus untuk mengurangi porsi makan, tanpa memperhatikan asupan gizi yang diperoleh.

Berikut ini beberapa cara diet yang salah dan sebaiknya dihindari karena dapat memperburuk kondisi tubuh.

Diet ala Hollywood

Diet ini menjadikan buah anggur sebagai konsumsi utama sebab kalori yang ada di dalamnya kecil. Seseorang yang melangsungkan diet ini akan mengonsumsi buah atau jus anggur saja tanpa makanan yang lain. Akan tetapi, diet ini dapat menjadi malapetaka bagi tubuh karena tidak adanya suplai karbohidrat, zat besi, dan protein sama sekali bagi tubuh.

Diet Master Cleanse

Diet Master Cleanse atau biasa disebut juga diet 10 hari ala Stanley Burroughs dilakukan dengan cara hanya mengonsumsi sirup maple atau jus lemon selama 10 hari. Walaupun diet ini mampu menurunkan berat badan secara cepat, akan tetapi metode diet ini tidak disarankan.

Diet Sup Kol

Pengikut diet ini akan mengalami rasa lapar yang teramat sangat hingga mengakibatkan metabolisme tubuh melemah dan kekurangan protein. Meskipun diet ini dapat menurunkan berat badan, akan tetapi diet ini cukup berisiko terhadap kesehatan karena kubis atau kol tidak dapat mengganti kekurangan nutrisi pada tubuh.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) mencanangkan prinsip “Isi Piringku” sebagai acuan untuk menerapkan proporsi makanan sehat, lengkap, dan seimbang dalam sekali makan.

Berdasarkan panduan tersebut, sekali makan tetap ada lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok yang harus dikonsumsi.

Pada sajian sekali makan menurut prinsip “Isi Piringku”, porsi makanan pokok yang dianjurkan adalah sekitar 150 gram atau sekitar 2/3 dari setengah piring. Porsi lauk-pauk sekitar 75-100 gram atau 1/3 dari setengah piring. Sayuran berkisar 150 gram atau 2/3 dari setengah piring. Buah-buahan berkisar 150 gram atau 1/3 dari setengah piring.

Tubuh ideal adalah idaman banyak orang, akan tetapi bukan berarti mesti mengesampingkan faktor kesehatan sebab kesehatan adalah modal utama untuk menjalani aktivitas dengan baik.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak