Hindari Fobia Gelap, Ini 6 Dampak Buruk Tidur saat Lampu Menyala

Hernawan | Aditya Prayogi
Hindari Fobia Gelap, Ini 6 Dampak Buruk Tidur saat Lampu Menyala
ilustrasi tidur (pexels/Kha Ruxury)

Tak sedikit yang meyakini bahwa fobia gelap merupakan kondisi yang normal dialami anak-anak, bahkan juga ditemukan pada orang dewasa. Orang yang memiliki fobia semacam ini cenderung merasakan ketakutan saat mereka bercokol di tempat tak bercahaya di mana saja, bahkan di kamar tidurnya sendiri. 

Bagi orang tua, mereka perlu mengajari anak untuk menghadapi ketakutan mereka di tempat gelap, alih-alih menyuruh tidur dengan kondisi lampu tengah menyala, lebih-lebih membantu mereka terbiasa untuk tidur dalam kondisi terang. 

Berikut, terdapat sederet dampak buruk yang dialami manusia bila keseringan terkena paparan naungan cahaya lampu saat tertidur. 

1. Rentan terkena penyakit berbahaya, termasuk kanker

ilustrasi tidur (pexels/Craig Adderley)
ilustrasi tidur (pexels/Craig Adderley)

Hormon melatonin seyogyanya dapat membantu tubuh terlelap di malam hari sehingga membuat siapa saja memiliki pola tidur yang sehat. Namun, tidur dengan lampu menyala justru akan menyebabkan penurunan produksi hormon melatonin. Seperti dilansir dari The National Center for Biology Information (NCBI), mengemukakan bahwa tidur dengan lampu menyala dapat mempersingkat durasi melatonin sekitar 90 menit. Paparan cahaya selama jam tidur normal juga dapat menekan melatonin hingga 50 persen. 

Oleh sebab itu, ketika kita membiarkan lampu tetap menyala sepanjang malam dapat menyebabkan berbagai keluhan hingga penyakit, termasuk kanker. Dilansir dari Gizmodo, sebuah penelitian mengemukakan bahwa wanita yang tidur di bawah intensitas cahaya yang lebih tinggi riskan terkena penyakit kanker payudara daripada mereka yang tidur dalam kondisi gelap.

2. Mudah mengalami depresi

ilustrasi tidur (pexels/Andrea Piacquadio)
ilustrasi tidur (pexels/Andrea Piacquadio)

Biasanya, orang tua akan menyarankan anak untuk tidak memposisikan mata terlalu dekat dengan gawai, sebab akan meningkatkan risiko penyakit mata dan depresi. Begitu pula, saat tengah tidur di bawah naungan cahaya lampu.

Para peneliti dari Universitas Johns Hopkins menemukan bahwa terpapar cahaya terang dalam jangka waktu yang lama, baik itu dari layar, atau bahkan hanya dengan menyalakan lampu di kamar tidur atau di kantor jika sedang bekerja shift, akan sedemikian meningkatkan hormon stres kortisol, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah fungsi otak dan bahkan depresi.

3. Meningkatkan resiko obesitas

ilustrasi tidur (pexels/Andrea Piacquadio)
ilustrasi tidur (pexels/Andrea Piacquadio)

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menunjukkan bahwa ternyata paparan cahaya lampu dapat meningkatkan berat badan seseorang, dan efeknya mirip dengan mengonsumsi makanan berlemak seperti junk food. 

4. Meningkatkan tekanan darah

ilustrasi bangun pagi (Katniss12/pixabay.com)
ilustrasi bangun pagi (Katniss12/pixabay.com)

Selain menjaga pola tidur, melatonin juga bertugas mengatur tekanan darah, penurunan melatonin yang disebabkan oleh paparan cahaya lampu selama periode tidur dapat meningkatkan resiko tekanan darah.

Penelitian yang dilakukan oleh Chronobiology International menetapkan bahwa orang yang terpapar cahaya dalam jumlah berlebihan di malam hari memiliki tekanan darah yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidur dalam kondisi gelap.

5. Memicu migrain

ilustrasi sakit (pexels/Gerd Altmann)
ilustrasi sakit (pexels/Gerd Altmann)

Paparan cahaya biru yang berasal dari perangkat gawai, Tv, atau laptop dapat menyebabkan oxidative stress, di mana kemampuan tubuh dalam membuang racun jadi sedemikian terhambat. Alhasil, kamu akan mengalami migrain, mata kering, dan dalam skenario terburuk, kebutaan.

Nah kondisi migran dapat sedemikian memburuk, bila dirimu tak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, terlalu keseringan terpapar cahaya lampu akan mengganggu pola tidurmu. Pastikan saat tertidur, kamu sudah mematikan perangkat elektronik dan pencahayaan lampu di dekat tempat tidurmu. 

6.Menyebabkan insomnia

ilustrasi sakit (pexels/SHVETS production)
ilustrasi sakit (pexels/SHVETS production)

Dari semua yang telah disebutkan, tidak diragukan lagi bahwa tidur dengan lampu menyala memiliki efek buruk pada kesehatan tubuh. Seiring berjalannya waktu, masalah yang timbul dari paparan cahaya di malam hari dapat berkembang menjadi gangguan tidur seperti insomnia.

Katakanlah, ketika tubuhmu menghasilkan sedikit melatonin, kualitas tidur akan terganggu. Sehingga, kamu akan didera kantuk saat menjalankan aktivitas pada siang hari dan kesulitan untuk tidur di malam hari. Cepat atau lambat, pola tidur seperti ini akan berkembang menjadi insomnia.

Itulah tadi 6 akibat buruk tidur saat lampu tengah menyala. Ketika anak mengalami masalah tidur sendiri, katakanlah takut kegelapan, orangtua perlu mengajarkan anak menjadi seorang pemberani, alih-alih menakuti mereka supaya mau tidur. Tak hanya anak, kamu jangan membiasakan tidur dengan lampu menyala.

Video yang mungkin Anda suka:

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak