Tasya Kamila membagikan informasi mengenai kondisi yang dialaminya setelah mengalami peradangan pada jaringan payudara, yaitu mastitis. Hal ini terjadi saat Tasya sedang menyusui anak keduanya, Shafanina Wardhana Bachtiar.
Ia mengatakan bahwa saat itu sempat mengalami demam tinggi dengan suhu hingga 40 derajat Celsius. Namun, meskipun begitu, mantan artis cilik tersebut mengaku lega karena tidak perlu melakukan operasi setelah berkonsultasi dengan dokter laktasi.
"Masih demam meski sudah minum paracetamol," ujar Tasya Kamila dalam unggahan di Instagram Story pada hari Senin (30/1/2023) malam.
"Tadi sudah berkonsultasi dengan dokter laktasi, Alhamdulillah tidak perlu ke dokter bedah karena tidak sampai mengalami abses," tambahnya.
BACA JUGA: 4 Sumber Zat Makanan untuk Mencegah Mastitis pada Wanita Menyusui
Berdasarkan hasil konsultasi, Tasya menyampaikan bahwa saat ini dia hanya perlu melalui proses pemulihan. Ia diberikan nasihat untuk mengonsumsi obat anti-radang dan penurun demam untuk membantu kondisinya menjadi stabil kembali.
"Jadi sekarang hanya perlu minum obat anti-radang dan penurun demam saja. Semoga cepat sembuh," ujar Tasya.
Lantas Apa itu Mastitis?
Mastitis adalah infeksi pada payudara yang menyebabkan peradangan dan nyeri. Banyak wanita yang mengalami masalah ini saat menyusui, tetapi dapat juga terjadi pada wanita yang tidak menyusui. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan lebih detail tentang mastitis dilansir dari Suara.com dan berbagai sumber.
Beberapa tokoh penting dalam sejarah perkembangan pemahaman tentang mastitis meliputi:
- Hippocrates, seorang dokter Yunani kuno, yang pertama kali mencatat gejala dan perawatan untuk mastitis pada abad ke-5 SM.
- Avicenna, seorang ahli obat Arab, yang menulis tentang masalah payudara dan memperkenalkan teknik perawatan seperti memijat dan mengompres area yang terkena.
- William Harvey, seorang dokter Inggris pada abad ke-17, yang mempelajari aliran darah dan sirkulasi dalam tubuh dan memberikan pemahaman lebih baik tentang bagaimana infeksi dapat menyebar ke payudara.
- Marie-Marguerite-Dufour-Laporte, seorang ibu menyusui Perancis pada abad ke-19, yang menemukan teknik mengubah posisi bayi saat menyusui untuk membantu mengatasi masalah mastitis.
Mastitis disebabkan oleh infeksi bakteri pada susu yang tidak keluar dari payudara. Ini dapat terjadi ketika susu tidak mengalir dengan lancar, seperti ketika ibu mengalami masalah dengan menyusui atau tidak menyusui dengan benar.
Infeksi ini juga dapat terjadi karena kondisi seperti cracks atau kerusakan pada areola atau puting payudara.
BACA JUGA: Selain Mastitis, Ini 3 Masalah yang Rentan Dialami oleh Ibu Menyusui
Gejala utama dari mastitis adalah nyeri dan kemerahan pada satu atau kedua payudara. Anda juga mungkin mengalami demam, lelah, dan sakit kepala. Payudara yang terkena juga mungkin terasa keras dan membesar.
Sebagai ibu menyusui, penting untuk memperhatikan kondisi payudara Anda dan segera mencari perawatan jika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak normal.
Beberapa kondisi yang perlu segera dicari bantuan medis adalah jika Anda mengalami demam tinggi, susu tidak keluar, atau jika area infeksi memperlihatkan pembengkakan dan merah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS