Hari Lebaran merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh.
Di hari yang penuh kegembiraan ini, banyak orang yang memaafkan satu sama lain atas kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Ternyata, memaafkan bukan hanya bermanfaat untuk kebaikan sosial, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental seseorang.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa memaafkan saat Hari Lebaran dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan mental dikutip dari Everyday Health:
1. Memaafkan Membantu Mengatasi Stres
Menahan diri untuk memaafkan dapat menciptakan perasaan marah, permusuhan, dan stres yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine di April 2016, studi yang melibatkan lebih dari 330 orang berusia 16 hingga 79 tahun menunjukkan bahwa kemampuan seseorang untuk memaafkan terkait dengan penurunan persepsi stres yang dirasakan. Penurunan ini mengarah pada penurunan kesulitan psikologis.
Namun, stres, dan terutama hormon stres kortisol, memiliki beberapa efek negatif pada sistem dalam tubuh. Kortisol yang terus-menerus dapat mengecilkan bagian-bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengubah pengalaman menjadi memori.
Hal ini bisa terjadi karena hubungan antara stres dan kortisol, yang menunjukkan bahwa ketidakmampuan untuk memaafkan dan melepaskan tekanan tertentu dapat berdampak pada memori.
2. Memaafkan Mengaktifkan Sistem Saraf Parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari, seperti detak jantung, pernafasan, pencernaan, dan lain-lain. Pengampunan dapat memiliki efek yang positif pada sistem saraf parasimpatis.
Ketika seseorang memaafkan orang lain, ia merelakan rasa sakit dan kekecewaan yang mungkin telah dirasakannya sebelumnya, dan memberikan ruang bagi emosi positif seperti belas kasihan, kebaikan hati, dan cinta.
Emosi positif ini kemudian dapat memicu respons relaksasi dalam sistem saraf parasimpatis, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan detak jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pengampunan juga dapat membantu mengurangi stres kronis, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang secara negatif.
3. Mengampuni Mengurangi Risiko Gangguan Psikologis
Memaafkan orang yang telah menyakiti kita dapat membantu mengurangi kecenderungan kita untuk terus memikirkan peristiwa tersebut.
Dengan memaafkan, kita membebaskan diri dari perasaan sakit hati dan kekecewaan yang dapat membuat kita terus merenungkan peristiwa tersebut.
Hal ini dapat membantu mengurangi risiko mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi.
Sebagai gantinya, kita dapat mengalami perasaan positif seperti belas kasihan, kebaikan, dan cinta, yang dapat membantu merilekskan sistem saraf kita dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik kita secara keseluruhan.
Dalam rangka merayakan Hari Lebaran, memaafkan orang lain dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental, serta membantu memperbaiki hubungan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.