Seiring perkembangan zaman, bentuk obat sekarang ini semakin bervariasi. Jika dulu hanya ada bentuk tablet, sirup, kapsul, sekarang ada bentuk obat yang disebut dengan suppositoria. Obat bentuk ini cukup unik, mulai dari segi bentuknya sampai cara penggunannya.
Dikutip dari alodokter.com, suppositoria merupakan obat yang memiliki bentuk seperti peluru atau kerucut, dan penggunannya dengan cara dimasukkan ke dalam anus (rektal), uretra, atau vagina. Obat ini harus diresepkan oleh dokter dalam kondisi tertentu.
Obat suppositoria ini biasanya dilapisi oleh lapisan gliserian, gelatin, mentega kakao, atau minyak kelapa. Saat berada di dalam tubuh, suppositoria akan meleleh karena menyesuaikan suhu tubuh. Kandungan obat akan diserap secara perlahan ke dalam aliran darah.
Keutungan Obat Bentuk Suppositoria
Dokter akan meresepkan obat bentuk suppositoria jika kondisi pasien berada dalam keadaan:
- Pasien berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk minum obat, seperti muntah terus-menerus.
- Pasien tidak mampu mengkonsumsi obat melalui rute oral, misalnya seperti anak kecil atau lanjut usia yang tidak mampu menelan obat.
- Perlunya pengobatan dengan area target tertentu, seperti obat pencahar untuk mengatasi konstipasi.
- Pasien berada dalam keadaan tidak sadarkan diri.
- Rasa obat yang terlalu pahit.
Jenis Obat Suppositoria
Obat suppositoria memiliki beberapa jenis, tergantung dari tempat penggunaannya. Dikutip dari sumber yang sama, berikut ini adalah beberapa jenis obat suppositoria.
- Suppositoria rektal yang dimasukkan melalui anus. Obat ini memiliki panjang sekitar 2,5 cm, berbentuk seperti peluru dan berujung bulat agar mudah saat dimasukkan.
- Suppositoria vagina atau ovula yang dimasukkan ke dalam vagina. Obat ini berbentuk oval dan digunakan untuk mengatasi infeksi oleh bakteri maupun jamur.
- Suppositoria uretra yang cukup jarang digunakan. Obat ini biasanya diberikan untuk pria yang mengalami fungsi ereksi. Berbentuk kecil seperti sebutir beras sehingga mudah dimasukkan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Karena memiliki bentuk dan cara penggunaan yang cukup unik, saat menggunakan obat ini perlu memperhatikan beberapa hal. Obat ini cenderung mudah meleleh pada suhu kamar, sehingga penyimpanannya dianjurkan di dalam lemari pendingin. Saat menggunakan suppositoria, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Perhatikan kuku saat menggunakan suppositoria agar tidak menggores atau melukai bagian tubuh saat proses penggunaan.
Efek Samping Suppositoria
Sama seperti bentuk sediaan obat lainnya, suppositoria juga memiliki beberapa efek samping jika penggunaannya tidak tepat, antara lain obat yang keluar lagi setelah dimasukkan, dosis yang tidak maksimal, serta terjadinya iritasi di tempat atau area obat dimasukkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.