Pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal yang sering digunakan untuk mencegah kehamilan. Pil KB dinilai sebagai alat pencegahan kehamilan yang cukup efektif selama penggunanya tidak lupa meminumnya setiap hari pada jam yang sama.
Namun, beberapa wanita terkadang ragu menggunakan pil KB karena ada banyak mitos yang beredar, mulai dari membuat badan gemuk, menimbulkan jerawat, dan mitos-mitos lainnya. Dilansir dari Hello Sehat, inilah mitos yang sering beredar serta fakta sebenarnya terkait pil KB.
1. Membuat badan gemuk
Mitos paling umum yang sering kita dengar yaitu konsumsi pil KB berpengaruh terhadap berat badan seseorang. Akibatnya, para wanita yang takut badannya makin gemuk pun menghindari alat kontrasepsi yang satu ini, terutama wanita yang baru melahirkan.
Faktanya, pil KB mengandung estrogen yang menyebabkan penggunanya merasa kembung, sedangkan kandungan progestin di dalamnya memang dapat meningkatkan nafsu makan jika tidak diimbangi dengan diet maupun olahraga.
Namun, hal tersebut tidak akan menjadi masalah besar jika mengganti dosisnya dengan yang lebih rendah. Hal ini bisa diartikan bahwa mitos di atas tidak selalu terjadi dan tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa tubuh wanita menjadi gemuk karena mengonsumsi pil KB.
2. Membuat siklus menstruasi tidak teratur
Mitos selanjutnya seputar pil KB yaitu diyakini membuat siklus haid atau menstruasi menjadi berantakan. Padahal, fakta yang terjadi justru sebaliknya.
Pil KB justru berguna untuk mengurangi gejala PMS (premenstrual syndrome) sekaligus mengurangi nyeri haid. Selain itu, Pil KB membuat siklus haid menjadi lebih teratur.
3. Menimbulkan jerawat
Salah satu mitos yang banyak dipercaya yaitu bahwa pil KB bisa membuat wajah berjerawat, padahal sebelumnya wajah baik-baik saja. Namun, faktanya, pil KB bisa dijadikan salah satu solusi pengobatan jerawat, lho.
Salah satu penyebab wajah berjerawat adalah hormon androgen, yaitu hormon yang dapat memicu kelebihan minyak yang menyumbat pori-pori.
Saat Anda rutin mengonsumsi pil KB yang mengandung estrogen dan jenis progestin tertentu, kadar hormon androgen dapat berkurang dan kulit pun akan bebas jerawat.
4. Mempengaruhi kesuburan
Banyak pasangan suami istri yang ditakut-takuti tidak akan subur jika mengonsumsi pil KB. Bahkan, mitos yang beredar menyebutkan bahwa pil KB dapat menyebabkan kemandulan. Padahal, kesuburan lebih sering disebabkan oleh faktor alami, misalnya usia.
Faktanya, pil KB tidak ada pengaruhnya dengan kesuburan seseorang. Setelah berhenti mengonsumsi pil KB, seseorang bisa langsung merencanakan program hamil jika menginginkannya.
5. Menjadi pemicu kanker
Banyak orang yang beranggapan bahwa pil KB merupakan obat kimia yang dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi terus-terusan, terutama kanker payudara.
Padahal, fakta yang terjadi justru sebaliknya. Bagi wanita yang memiliki risiko terkena kanker, konsumsi pil KB dapat mengurangi risiko kanker ovarium, endometrial, dan kolorektal.
Kanker payudara terjadi bukan karena penggunaan pil KB, begitu juga dengan kanker lainnya seperti kanker serviks dan hati.
Umumnya, kanker tersebut dipengaruhi oleh faktor hormonal lainnya, misalnya haid pertama yang muncul saat usia masih terlalu muda, atau masa menopause yang dapat mempengaruhi keseimbangan hormon.
Itulah 5 mitos terkait pil KB yang perlu diketahui kebenarannya, terutama oleh wanita. Jika masih ragu untuk menggunakan pil KB sebagai metode kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter agar Anda direkomendasikan pil KB yang sesuai.