Alergi pada anak-anak merupakan fenomena yang semakin umum terjadi di era modern ini. Alergi dapat memengaruhi kualitas hidup anak-anak dengan gejala yang berkisar dari ringan hingga parah. Pengetahuan tentang penyebab timbulnya alergi pada anak sangat penting bagi orangtua dan pengasuh untuk mencegah dan mengelola kondisi tersebut.
Yuk, disimak enam penyebab umum timbulnya alergi pada anak berdasarkan rangkuman sumber tulisan di Journal of Allergy and Clinical Immunology oleh Sicherer, S. H., & Sampson, H. A. (2018). Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment.
1. Aspek Genetik
Faktor genetika memainkan peran penting dalam rentan anak terhadap alergi. Jika salah satu atau kedua orangtua memiliki riwayat alergi, risiko anak mengalami alergi akan lebih tinggi. Ini termasuk alergi makanan, alergi kulit, dan alergi pernapasan.
2. Paparan Alergen
Paparan awal terhadap alergen dapat memicu respons alergi pada anak-anak. Alergen umum meliputi debu rumah, tungau debu, serbuk sari, bulu hewan, dan makanan tertentu seperti telur, susu, kacang, dan gluten. Paparan berulang terhadap alergen ini dapat memicu sistem kekebalan anak dan menyebabkan reaksi alergi.
3. Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal anak dapat memainkan peran dalam pengembangan alergi. Pajanan terhadap polusi udara, asap rokok, dan bahan kimia tertentu dapat memperburuk kondisi alergi pernapasan. Lingkungan yang kurang steril juga dapat memengaruhi perkembangan sistem kekebalan anak, membuatnya lebih rentan terhadap alergi.
4. Pengaruh Pola Makan
Polanya makan yang tidak seimbang dan kekurangan gizi dapat meningkatkan risiko alergi pada anak. Kekurangan vitamin D dan omega-3 dalam makanan dapat memengaruhi respons kekebalan anak terhadap alergen. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dapat membantu mengurangi risiko alergi pada anak.
5. Akibat Antibiotik
Paparan berlebihan pada antibiotik dan ssitem pencernaan yang tidak sehat dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus anak. Keseimbangan bakteri usus yang terganggu ternyata bisa memengaruhi sistem kekebalan dan meningkatkan risiko alergi.
6. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup modern, termasuk kurangnya aktivitas fisik dan terlalu banyak waktu di dalam ruangan, juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko alergi pada anak. Aktivitas di luar ruangan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan dan mengurangi risiko alergi.
Menyikapi alergi pada anak, pendekatan pencegahan dan pengelolaan yang komprehensif diperlukan. Orang tua maupun pengasuh hendaknya bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi alergen potensial, memahami gejala alergi, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang terukur.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.