Self-diagnosis merupakan suatu upaya mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang diperoleh dari internet, lingkungan sekitar, atau pengalaman seseorang. Kondisi ini jelas membahayakan diri sendiri, terlebih jika Anda sampai mengonsumsi obat keras secara asal tanpa petunjuk dokter.
Anda perlu mengetahui bahwa diagnosis atau diagnosa medis, hanya bisa ditegakkan oleh dokter, berdasarkan pemeriksaan dari gejala, keluhan, riwayat kesehatan, dan faktor penunjang lainnya. Meski kemajuan teknologi saat ini memudahkan Anda dalam mencari informasi, bukan berarti bisa melakukan diagnosis sendiri, apalagi jika Anda tidak memiliki latar belakang sebagai tenaga medis.
Nah, diartikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa dampak negatif self-diagnosis bagi kesehatan. Berikut empat diantaranya.
1. Kesalahan Diagnosis
Kesalahan diagnosis menjadi dampak negatif yang paling umum ditemukan pada orang yang berupaya melakukan self-diagnosis. Sebagai contoh, ketika Anda merasakan gejala sakit perut, kemudian Anda mendiagnosa diri sendiri memiliki penyakit kanker perut.
Padahal, sakit perut merupakan gejala dari banyak penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Misalnya gastritis, dyspepsia syndrom, GERD, usus buntu, syndrom iritasi usus besar, dan lain sebagainya. Jika salah mendiagnosa penyakit, maka Anda tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.
2. Tidak bisa Mendeteksi Masalah yang Lebih Serius
Seseorang yang melakukan self-diagnosis hanya akan terfokus pada satu gejala yang dirasakannya. Hal ini tentu akan membuat masalah lainnya tidak bisa terdeteksi dengan baik.
BACA JUGA: 5 Tips Menghadapi Gangguan Kecemasan, Batasi Konsumsi Gula!
Misalnya, ketika Anda mengalami batuk berdahak, dan langsung mendiagnosa diri ISPA. Padahal Anda bisa saja mengalami penyakit yang lebih berat, seperti paru-paru obstruksi kronis (PPOK).
3. Kesalahan dalam Pemilihan Obat
Kesalahan dalam mendiagnosa penyakit juga akan mempengaruhi terapi medis yang akan dijalani, terutama dalam konsumsi obat. Selain tidak menyembuhkan penyakit, konsumsi obat secara asal juga bisa memicu efek samping yang merugikan.
4. Memicu Masalah Lain
Self-diagnosis sering menyebabkan masalah kesehatan yang sebenarnya tidak Anda alami. Sebagai contoh, ketika Anda mengalami insomnia yang sebenarnya dipicu oleh konsumsi kafein berlebihan.
Akan tetapi, semua informasi yang Anda terima dari internet, pengalaman orang lain, atau lingkungan sekitar, menyatakan bahwa gangguan tidur ini menandakan gangguan mental, seperti depresi. Akibatnya, persepsi yang salah ini menimbulkan sugesti yang melekat dalam pikiran Anda, dan justru membuat Anda terkena depresi.
Itulah tadi empat dampak negatif self diagnosis bagi kesehatan. Jika Anda merasakan tanda dan gejala suatu penyakit, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini melansir dari laman psychologytoday.com, dualdiagnosis.org, rasamusen.edu, dan pewresearch.org. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS