Ikan mujair merupakan salah satu varietas ikan yang cukup populer di Indonesia. Jenis ikan air tawar yang memiliki kerabat di benua Afrika tersebut memang menjadi salah satu ikan yang paling lumrah dibudidayakan di Indonesia kendati juga bisa dipancing dari alam. Ikan yang memiliki nama lain Tilapia ini juga diketahui memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi apabila dikonsumsi.
Melansir dari data USDA Food Data Central, dalam 100 gram ikan mujair mengadung kurang lebih 25 gram protein dan 128 kalori. Selain itu, ikan ini juga tinggi asam omega-6 dan omega-3 yang baik untuk pembentukan saraf otak. Namun, meskipun tinggi nutrisi, mengonsumsi ikan ini secara berlebihan juga tidak disarankan karena akan mengakibatkan beberapa risiko kesehatan sebagai berikut.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dalam Gangguan Skizofrenia dan Stigma yang Menghantui
Memiliki Efek Samping dari Kandungan Omega-6 yang Tinggi
Omega-3 dan omega-6 sejatinya diperlukan oleh tubuh untuk membantu proses metabolisme dan memperbaiki kinerja saraf. Akan tetapi, omega-6 yang diperlukan oleh tubuh hanya dalam jumlah sedikit dan tidak boleh berlebihan. Melansir dari laman halodoc.com, ikan mujair tergolong sebagai salah satu jenis ikan dengan kandungan omega-6 yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat ikan ini tidak disarankan dikonsumsi dengan jumlah berlebihan oleh seseorang.
Melansir dari artikel berjudul “Tilapia Fish: Benefits and Dangers”, kandungan omega-6 yang tinggi dalam ikan mujair justru bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Senyawa omega-6 tersebut dapat meningkatkan peradangan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, apabila kamu tengah menjalani pengobatan peradangan, disarankan untuk menghindari mengonsumsi ikan mujair karena dapat menghambat proses penyembuhanmu.
BACA JUGA: Menjelajahi Tantangan dan Mitos pada Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Berisiko Terkontaminasi Zat Lain
Ikan mujair dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang cukup tangguh dan mampu tinggal di habitat yang ekstrim seperti perairan yang kotor atau bahkan tercemar. Melansir dari artikel berjudul “Is tilapia healthy? Safety to eat, nutrition, and how farmers raise it”, ketangguhan ikan mujair inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh oknum-oknum pembudidaya dalam merawat ikan tersebut. Dalam beberapa kasus, seringkali dijumpai pakan ikan ini berupa kotoran hewan seperti ayam, sapi ataupun kambing yang digunakan sebagai makanannya.
Selain itu, beberapa pengusaha ikan mujair juga tidak jarang menambahkan zat-zat kimia tertentu guna mempercepat pertumbuhan ikan. Akan tetapi, cara ini seringkali menimbulkan efek samping seperti terakumulasinya zat berbahaya di tubuh ikan tersebut dan bisa turut menginfeksi manusia apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Nah, itulah beberapa risiko mengonsumsi ikan mujair secara berlebihan. Sejatinya mengonsumsi ikan mujair dengan jumlah 1-3 ekor per minggu masih dalam batas aman yang disarankan. Namun, berisiko menimbulkan kondisi medis tertentu apabila mengonsumsi ikan ini hampir setiap hari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS