Menstruasi Tidak Teratur? Ini Tanda PCOS yang Perempuan Wajib Kenali!

Sekar Anindyah Lamase | Mira Fitdyati
Menstruasi Tidak Teratur? Ini Tanda PCOS yang Perempuan Wajib Kenali!
Ilustrasi sistem reproduksi perempuan (Pexels/cottonbro studio)

Menstruasi yang datang tidak teratur memang sering dianggap hal biasa. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa menjadi salah satu tanda dari Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), sebuah masalah kesehatan reproduksi yang cukup umum dialami perempuan.

Meski begitu, banyak yang tidak menyadari gejalanya karena muncul secara bertahap dan berbeda pada setiap orang.

Melalui penjelasan dr. Keven Tali dalam podcast Mom’s Corner di kanal YouTube Nikita Willy Official pada Sabtu (2/3/2024), PCOS dijelaskan sebagai sebuah sindrom dengan beragam gejala yang saling berkaitan.

Untuk itu, penting bagi perempuan untuk memahami tanda-tandanya sejak dini agar dapat segera memeriksakan diri.

Apa Itu PCOS?

Menurut dr. Keven, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) berkaitan dengan kondisi indung telur. Perempuan pada umumnya memiliki dua indung telur, satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan, dengan rahim di bagian tengah.

Ukuran indung telur sekitar 2-3 cm dan berfungsi menghasilkan hormon-hormon penting seperti estrogen dan progesteron, yang berperan dalam kesuburan.

Istilah polycystic sendiri berasal dari kata cystic yang berarti kista berisi cairan, dan poly yang berarti banyak. Artinya, terdapat banyak kantong kecil berisi cairan di dalam indung telur, biasanya berjumlah lebih dari sepuluh dan berukuran lebih dari 1 cm.

PCOS disebut sebagai sindrom, karena merupakan kumpulan gejala yang muncul bersamaan.

Yuk Kenali Tiga Gejala PCOS Menurut dr. Keven!

1. Siklus menstruasi tidak teratur

dr. Keven menjelaskan bahwa menstruasi tidak teratur bukan berarti menstruasinya berlangsung lebih lama, misalnya hingga dua minggu. Yang lebih sering terjadi adalah siklus yang lompat-lompat atau skip.

Misalnya menstruasi pada Januari, tidak menstruasi di Februari, menstruasi lagi di Maret, kemudian tidak menstruasi di April, dan seterusnya.

Bahkan beberapa perempuan hanya menstruasi 8-9 kali dalam satu tahun. Jika jumlahnya kurang dari itu, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu gejala PCOS.

2. Pertumbuhan rambut berlebihan

Gejala berikutnya adalah pertumbuhan rambut berlebihan atau hirsutisme. Dokter biasanya menggunakan metode scoring tertentu untuk menilai apakah pertumbuhan rambut pada tubuh perempuan tergolong berlebihan.

Pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan hormon androgen yaitu hormon yang umumnya dominan pada laki-laki.

Pada perempuan dengan PCOS, rambut kasar dapat tumbuh di area seperti kumis, janggut, perut, tangan, hingga kaki. Ini berbeda dengan rambut halus yang secara alami dimiliki perempuan.

3. Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG juga menjadi cara untuk melihat apakah terdapat polycystic pada indung telur. Untuk perempuan yang belum pernah berhubungan seksual, USG dapat dilakukan melalui perut.

Melalui USG, dokter dapat melihat apakah terdapat kista-kista kecil dalam jumlah banyak. Namun, dr. Keven menjelaskan bahwa jika hanya terlihat polycystic tanpa adanya gejala lain, kondisi tersebut disebut Polycystic Ovaries (PCO).

Sedangkan PCOS adalah sindrom yang membutuhkan minimal dua dari tiga gejala di atas.

PCOS bukanlah kondisi yang bisa disimpulkan hanya dari satu gejala. Dibutuhkan pemahaman menyeluruh mengenai siklus menstruasi, perubahan pada tubuh, dan hasil pemeriksaan medis seperti USG.

Dengan mengenali tanda-tandanya lebih awal, perempuan dapat segera berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Menstruasi yang tidak teratur bukan hanya soal jadwal yang berubah, tetapi juga bisa menjadi sinyal penting dari tubuh.

Dengarkan tubuhmu, kenali siklus mu, dan jangan ragu untuk memeriksakan diri ketika ada yang terasa berbeda.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak