Fenomena party jamu yang lagi ramai di TikTok membuat minuman tradisional ini makin sering dibicarakan di media sosial. Kabar baiknya, tren ini justru mengubah jamu jadi bagian dari gaya hidup baru.
Bukan lagi sekadar ramuan pahit yang diminum karena “disuruh orang tua”, jamu sekarang hadir dengan vibe estetik dan dianggap sebagai cara seru untuk hidup lebih sehat.
Sebelum kamu ikut tren dan mencicipi berbagai varian yang sering lewat di FYP, nggak ada salahnya mengenal dulu jenis-jenis jamu yang paling umum dikonsumsi beserta manfaatnya. Karena setiap racikan punya khasiat berbeda. Penasaran apa aja jenis jamunya dan apa manfaatnya? Yuk, lanjut baca!
1. Kunyit asam
Kunyit asam jadi salah satu jamu yang paling populer karena rasanya segar dan manfaatnya banyak. Ramuan ini mengandalkan curcumin, senyawa alami berwarna kuning yang dikenal punya efek antiinflamasi, antioksidan, bahkan membantu meredakan nyeri haid dengan cara menekan produksi prostaglandin.
Selain itu, kunyit asam juga mendukung pencernaan, meredakan demam, dan bantu menjaga imun. Biasanya jamu ini dibuat dari perpaduan kunyit, asam jawa, gula merah, sedikit garam, dan air yang direbus hingga semuanya menyatu. Hasilnya, jamu simpel yang terasa enak, menyehatkan, dan cocok jadi pilihan kamu saat ikut tren party jamu.
2. Temulawak
Temulawak dikenal sebagai jamu andalan untuk meningkatkan nafsu makan, terutama pada anak yang susah makan, tapi manfaatnya sebenarnya jauh lebih luas.
Kandungan lebih dari 40 bahan aktif di dalamnya. Mulai dari antioksidan, antibakteri, sampai antiradang membuat jamu ini efektif membantu menjaga imun, mencegah pilek, serta meredakan masalah pencernaan seperti sembelit, wasir, hingga gangguan lambung.
Temulawak juga kerap digunakan untuk mendukung kesehatan liver dan meredakan radang sendi. Biasanya jamu ini dibuat dengan merebus rimpang temulawak bersama asam jawa, kencur, daun pandan, dan sedikit gula aren agar rasanya lebih enak dan hangat di tubuh.
3. Beras kencur
Beras kencur jadi salah satu jamu favorit karena rasanya manis, segar, dan gampang dinikmati siapa saja. Ramuan ini terbuat dari beras yang direndam lalu dihaluskan, dicampur kencur, jahe, kunyit, asam jawa, serta gula.
Kombinasi bahan tersebut kaya mineral dan senyawa aktif yang bersifat antioksidan, antibakteri, dan antiradang.
Tidak heran kalau beras kencur dikenal bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu mengontrol gula darah, meredakan batuk berdahak, mengatasi diare, hingga mendukung pemulihan setelah melahirkan. Dengan rasa yang lembut dan bikin semangat, beras kencur cocok sekali jadi jamu pilihanmu.
4. Brotowali
Brotowali dikenal sebagai jamu “pahitan” yang rasanya memang menantang, tapi manfaatnya nggak main-main. Jamu ini kaya antioksidan dan sudah lama digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan pegal, mengatasi gatal-gatal, hingga mendukung pengobatan diabetes, radang sendi, dan penyakit kuning.
Beberapa racikannya juga memakai daun sambiloto, akar alang-alang, dan ceplik sari, sehingga efek antiradang dan antibakterinya makin kuat.
Cara membuatnya cukup mudah: batang brotowali dan bahan tambahan direbus sampai mendidih, lalu airnya disaring dan diminum. Walau pahit, brotowali jadi pilihan pas buat kamu yang ingin menyehatkan tubuh dari dalam lewat jamu tradisional.
5. Kunci sirih
Kunci sirih adalah jamu yang cukup populer di kalangan perempuan karena manfaatnya yang berfokus pada kesehatan area kewanitaan. Racikan ini dibuat dari perpaduan rimpang kunci dan daun sirih, lalu diperkaya berbagai rempah seperti jahe, kencur, kunyit, serai, kapulaga, hingga kayu manis.
Kombinasi bahan tersebut dikenal membantu mengatasi keputihan, menghilangkan bau badan, menjaga kesehatan gigi, sekaligus memberi sensasi tubuh yang lebih segar.
Proses pembuatannya dimulai dengan menghaluskan bahan utama, kemudian direbus bersama asam jawa, gula merah, dan jeruk nipis sampai aromanya keluar. Jamu ini juga boleh dikonsumsi ibu menyusui, namun tetap dianjurkan memilih bahan herbal yang aman agar tidak memengaruhi kualitas ASI.
Tren party jamu memang seru, tapi memilih jamu sebaiknya tetap disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Dengan mengenal jenis dan khasiatnya, kamu jadi bisa menikmati tren ini tanpa asal minum. Yuk, jadikan jamu bukan cuma ikut-ikutan, tapi bagian dari gaya hidup sehat.