Terlihat Sepele, Efek Menahan Lapar Bisa Serius bagi Tubuh

M. Reza Sulaiman | Zahrin Nur Azizah
Terlihat Sepele, Efek Menahan Lapar Bisa Serius bagi Tubuh
Ilustrasi Tidak Mau Makan (Pexels/Mikhail Nilov)

Saat aktivitas mulai berjalan padat, kita sering kali tanpa sadar menahan diri untuk tidak makan, meskipun perut sudah memberi sinyal agar segera diisi. Terlebih ketika dikejar tenggat waktu (deadline) pekerjaan atau tugas, pasti langsung terpikirkan untuk menunda waktu makan atau dengan sengaja melewatkannya. Kebiasaan ini terlihat sepele dan bahkan banyak orang sudah melakukannya.

Padahal, menahan lapar ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, mulai dari tubuh yang mudah lelah, konsentrasi yang menurun, hingga gangguan metabolisme yang sering kali tidak disadari.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja dampak yang dapat terjadi ketika menahan lapar dan melewatkan waktu makan. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Tubuh Mudah Merasa Lelah

Lapar sebenarnya adalah sinyal alami dari tubuh sebagai penanda bahwa energi perlu diisi lagi agar aktivitas bisa berjalan dengan baik. Namun, ketika rasa lapar itu ditahan, tubuh tidak akan mendapatkan asupan energi yang dibutuhkan sehingga proses penyerapan nutrisi dalam tubuh ikut melambat.

Akibatnya, tubuh menjadi mudah lelah, konsentrasi menurun, hingga berisiko mengalami pingsan.

Kondisi ini bisa semakin memburuk jika disertai kebiasaan menahan haus. Efek dari menahan haus adalah dehidrasi, yang dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan elektrolit, hingga masalah serius pada jantung dan organ tubuh lainnya.

2. Konsentrasi Menurun

Menahan lapar tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga memengaruhi kemampuan berpikir dan mengelola emosi. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara rasa lapar, penurunan fungsi kognitif, dan meningkatnya perasaan tertekan.

Saat tubuh kekurangan asupan energi, kondisi ini sering disertai kelelahan dan dehidrasi yang membuat otak tidak bekerja secara optimal. Akibatnya, Anda akan lebih sulit berkonsentrasi, mudah merasa lelah, dan menjadi lebih mudah merasa stres.

3. Mengganggu Metabolisme Tubuh

Menahan lapar ternyata bisa mengganggu metabolisme atau cara tubuh mengolah energi. Hal ini sering terjadi karena pola makan yang tidak teratur dapat merusak jam biologis tubuh yang mengatur berbagai fungsi penting. Ketika jam alami ini kacau, proses pembakaran kalori tidak lagi berjalan maksimal.

Akibatnya, Anda justru berisiko mengalami kenaikan berat badan, penurunan daya tahan tubuh, hingga munculnya berbagai masalah kesehatan lainnya.

4. Berisiko Menyebabkan Malnutrisi

Menahan lapar dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan tubuh mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Kondisi ini menjadi salah satu dampak paling serius karena tubuh tidak memperoleh vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya.

Akibatnya, berbagai masalah kesehatan dapat muncul, mulai dari anemia akibat kurangnya asupan zat besi, gangguan daya tahan tubuh karena kekurangan vitamin C, hingga gangguan penglihatan seperti rabun senja akibat kekurangan vitamin A.

5. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis

Menahan lapar juga berkaitan dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan kronis. Melansir dari Halodoc, kondisi kelaparan berhubungan erat dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes.

Risiko ini dapat semakin memburuk ketika kebiasaan menahan lapar diiringi pola hidup yang kurang sehat, mulai dari konsumsi kafein berlebihan, lebih suka memilih makanan siap saji, kebiasaan begadang, hingga terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis.

Menahan lapar mungkin terlihat seperti hal kecil yang biasa kita lakukan sehari-hari. Namun, jika terus dibiarkan, kebiasaan ini perlahan bisa berdampak serius bagi kesehatan. Ingat, tubuh sangat membutuhkan asupan energi dan nutrisi yang cukup agar bisa bekerja dengan baik. Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk tidak lagi melewatkan waktu makan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak