Hamparan Senja Menghiasi Kota

Munirah | Rico Andreano
Hamparan Senja Menghiasi Kota
Ilustrasi Senja. (pixabay.com)

Tumpukan tugas-tugas sebegitu lelahnya usai sudah ditunaikan dengan sebagaimana mestinya. Bergegaslah manusia pulang menuju rumah masing-masing dalam suasana senja di kota. Suasana senja yang sangat panas begitu menyiksa raga. 

Matahari menyampaikan salam perpisahan kepada manusia di bumi tuk menggapai waktu tidurnya dari cakrawala di ufuk barat bumi. Kala langit berwarna jingga seketika menghias seluruh permandani kota yang sangat sibuk. Bak lautan manusia yang tak pernah dalam suasana senja.

Hingar bingar detak keramaian dan kemacetan seakan takkan pernah berhenti mengelilingi kota. Kota yang terbentang seluruh bangunan-bangunan pencakar langit sangat megahnya berdiri penuh gagahnya dalam afsun elok yang membuat mata terbelalak.

Rutinitas di kota yang diawali dari pagi hari hingga menuju sore hari berganti senja dan berganti malam hari. Berkutat dalam kemacetan kendaraan yang menghadang setiap langkah kehidupan di kota. Berpacu dengan putaran waktu demi melampaui segala tugas yang ditunaikan.

Balutan asap-asap knalpot mengebul menghitam menyambut waktu senja tiba. Berjejal sesak manusia berjalan kaki seusai menunaikan rutinitas tugasnya. Kendaraan umum penuh dengan berjubelnya manusia. Saling berebut satu sama lain demi meraih tumpangan kendaraan umum.

Lalu lalang kendaraan yang melintas seluruh kota dengan taburan bangunan-bangunan pencakar langit. Berkutat dengan lampu lalu lintas yang kian menghadang di pertigaan dan perempatan jalan. Motor saling menyalip mobil dan kendaraan lainnya demi memacu kecepatannya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak