Untuk seorang teman yang tercinta
Satu episode dalam perjalanan hidup kita
Sore hari di bulan Maret
Kau ungkapkan isi hatimu padaku
Tahukah kau?
Kau adalah yang pertama mengucapkan kata itu padaku
Kau adalah satu dari sekian manusia
Yang telah mengenalkanku pada cinta
Yang telah membuatku merasakan
Betapa indahnya jatuh cinta
Dan, hari-hari setelah itu
Kau selalu menunjukkan
Betapa kau benar-benar mencintaiku
Sepenuh hati
Dan di hari-hari itu pula
Kau telah memberi warna dalam hidupku
Warna cinta
Sungguh, aku juga mencintaimu
Tapi maafkan aku, teman
Di hari-hari itu aku tak mampu
Untuk berikan kegembiraan padamu
Tentu kau ingat
Saat memintaku untuk jadi kekasihmu
Dan aku tak membalasnya
Maafkan
Namun, bukankah setelah itu kita masih saling cinta?
Ya, kan? Kau selalu menunjukkan itu
Hingga, ketika waktu menjauhkan kita
Enam bulan lalu
Sabtu pagi di bulan Mei, perpisahan
Terakhir aku melihatmu
Kau berjalan membelakangiku
Mangkinkah itu pertanda
Bahwa kita tak kan bersama lagi
Dan sejak hari itu
Sampai saat ini, malam ini
Kita belum jua berjumpa
Jarak telah memisahkan kita
Dan nasib tak biarkan kita tuk menyatu
Tapi percayalah duhai temanku
Meski banyak hal yang mengisi hati
Dan dengan susah payah aku berjuang, sampai saat ini
Aku masih mencintaimu, sangat mencintaimu
Dan biarkan waktu yang menguji
Seberapa lama cinta bisa menunggu
Apakah perasaanmu padaku masih seperti dulu
Apakah aku masih ada dalam hatimu?
Atau sudah adakah yang baru?
Yang lebih baik
Yang membuatmu tertawa ria
Di sini aku merindukan
Apa kau juga begitu?
Mungkin tidak
Semoga kau tak menjadi seperti diriku
Menginginkan hal yang mustahil
Kau telah mengajari satu hal
Keberanian
Mengeluarkan suara, ungkapkan seluruh rasa
Di hari ini dan di malam ini
Aku bermohon pada Tuhan
Semoga puisiku sampai padamu
Demi zat yang menciptakan kasih sayang
Demi benih cinta yang pernah kau tanam
Kelak, jika nasib mempertemukan kita kembali
Dan takdir mengizinkan kita tuk bersatu
Kan kuberikan seluruh hidup padamu
Sepenuh hati
2016