Malam ini, semua masih sama
Kebisingan rindu masih saja terus menghampiriku,
Sebuah perasaan hampa, memelukku dengan erat
Enggan untuk melepaskan,
Enggan untuk mendorongku keluar dari situasi ini.
Aku merindukan ketenangan, yang selalu ada bersama dengan senyummu
Tapi nyatanya,
Kamu memilih larut dalam kenyamananmu dibalik kelabu sang rembulan,
Kamu tak kunjung juga menyadari perasaanku,
Bagaimana lemahnya aku tanpamu, betapa rapuhnya hatiku dalam setiap ingatan tentang kita
Dan kau, malah sibuk dengan dunia barumu.
Aku pikir, malam kemarin adalah malam terakhirku
Terakhir merasakan, sesuatu yang tak pernah bisa kuatasi
Tapi pada kenyataannya, waktuku seolah bergeming
Malamku selalu saja ramai dengan keresahan,
Bagaimana aku akan menghadapi cerita pagi nanti?
Cahaya mentari, suara kokok ayam jago,
Kini menjelma menjadi hal yang paling menyeramkan untuk ku jumpai.
Kukira aku adalah orang yang kuat,
Badai kenangan ini pasti bisa kulalui,
Sebuah keoptimisan, yang dipatahkan dengan realita
Nyatanya, aku masih sana disini
Hidup dalam pusaran momen, yang tak akan pernah terjadi lagi.
Dan ya, harus kuakui
Aku tidak bisa mengendalikan situasi ini,
Aku tidak bisa mengubah segala keresahanku menjadi sebuah ketenangan,
Begitu lemah, begitu rapuh.
Tetapi, begitu kuat dalam mencinta.
Perlu kamu ketahui,
Aku benar-benar tak mampu, rasanya sangat sulit bertahan pada sebuah buku yang telah kau tamatkan
Aku tidak bisa bertahan, berdiri diantara gelombang kehidupan
Aku tidak bisa, tanpa kananku yang mengimbangi
Tanpa kananku yang menjadi tempat bersandar,
Tanpa kananku yang menguatkan,
Tanpa dirimu.