Mentari tersenyum bahagia kepada bumi
Disambut barisan pohon-pohon yang bersemi
Angin menari menggoda sekumpulan kembang
Bersama kupu-kupu, lebah dan juga kumbang
Hamparan ketenangan terasa damai
Laksana lukisan pemandangan nan permai
Hijau rumput lembut melapisi tanah coklat
Samarkan keberadaan kepik-kepik kecil yang mengkilat
Burung di dahan terkantuk nyaris tak terusik
Walau dedaunan kering menimbulkan bunyi kersik
Karena terinjak seekor belalang yang berlarian
Menganggap perburuan sebagai pertunjukan tarian
Seekor kelinci putih mengintip dari dalam liang
Meloncat keluar berlari lalu menghilang
Keong merayapi batang ilalang yang bergoyang
Membuat serbuk diujung bunga terbang jatuh melayang
Seekor kucing berbulu kelabu duduk mematung
Matanya mengikuti kawanan kupu-kupu seolah sedang menghitung
Hidung kecilnya mendadak berkerut mengusir gatal
Serbuk sari yang menempel pun segera menyebar terpental
Kupu-kupu berterbangan tak peduli pada si kucing
Rasa penasaran si kucing semakin terpancing
Kucing mengambil posisi memasang kuda-kuda
Daun telinga tegak menanti dengan waspada
Kala sayap merah menggoda dengan terbang rendah
Kucing melesat cepat namun si merah sudah berpindah
Seekor kutilang mentertawakan kucing dari atas dahan
Kucing pun pergi dengan acuh melangkah perlahan
Ketenangan kembali dalam irama gemericik air
Perlahan-lahan namun dengan pasti mengalir
Ikan-ikan kecil berwarna-warni berkelompok berlarian
Sesekali menyenggol ikan berbeda yang melenggang sendirian
Walau sepanjang hari sungai setia dalam keadaan hening
Banyak mahkluk berkaca pada pantulannya yang bening
Hari berubah dari pagi menjadi siang lalu sore berlanjut malam
Dan kisah pun beralih tema ketika matahari benar-benar tenggelam
Borneo, Oktober 2021