Dalam tajuk Derby London Utara, Arsenal tidak boleh tidak harus tabah menerima kekalahan telak dari sang rival sekota, Tottenham Hotspur. Bermain di markas, Tottenham Hotspur, Arsenal diiris-iris dan diobok-obok oleh pasukan Antonio Conte dengan skor yang cukup tragis 3:0.
Ya, di laga yang cukup krusial itu, Arsenal dipaksa mengakui keperkasaan sang tuan rumah, Tottenham Hotspur. Hal itu juga merupakan pekan ke-36 Liga Premier Inggris. Dan tersaji pada Jumat 13 Mei 2022. Keduanya saling mengincar kemenangan. Tentu saja demi mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Maka, atas kemenangan yang diraih oleh Spurs, membuat Arsenal dipaksa ikhlas. Pasalnya, Spurs hanya tertinggal satu angka dari Arsenal yang kini menempati peringkat keempat klasemen sementara.
Artinya, kekalahan yang diderita oleh anak asuh Mikel Arteta semalam, membuat mereka tetap bersemayam di tangga keempat klasemen sementara. Tidak digeser oleh Tottenham Hotspur. Hanya saja, keunggulan satu poin Arsenal atas Tottenham Hotspur itu jelas sangat tidak aman.
Pasalnya, antara Arsenal dan Tottenham masih punya dua laga tersisa. Bila Tottenham sukses menang di laga sisa itu, Arsenal akan turun ke peringkat kelima. Dan, hilanglah harapannya untuk tampil di Liga Champions. Maka syarat mutlak bagi Arsenal adalah wajib menang di dua tersisanya. Otomatis, meski Spur menang di dua laga sisa tadi, tapi Arsenal juga sukses meraih kemenangan di sisa laganya, maka jelas Spur lah yang tidak masuk ke Liga Champions.
Jalannya Laga Tottenham Hotspur vs Arsenal
Selaku tuan rumah, Tottenham Hotspur tentu saja tak mau kalah di tengah performa apik Arsenal musim ini. Alih-alih, kemenangan bagi Spur adalah momentum emas untuk melaju ke Liga Champions. Dan betul saja, sang bomber, Harry Kane sukses memborong dua gol atau brace di laga ini. Satu gol sisanya dicetak oleh Son Heung-min.
Tensi tinggi dan drama menegangkan, akhirnya tersaji. Menit 21 Kane sukses mengeksekusi penalti. Laga kian alot. Arsenal mencoba untuk menyamakan kedudukan. Sayang, itu semua nihil bagaikan cinta bertepuk sebelah tangan. Di tengah keinginan Arsenal membuncah untuk mencetak gol, mereka kian diderita oleh harapannya sendiri. Harry Kane mengubur cita-cita mulia Arsenal tadi. Headingya di menit 37 berbuah gol.
Babak kedua Arsenal kian terpuruk. Gol si ganteng Son Heung-min semakin membuat Arsenal sakit hati, kecewa yang mendalam dan pedih sepedih-pedihnya. Bagaimana Arsenal hatinya tidak terluka, laga baru berjalan di babak kedua, mereka kebobolan lagi. Oleh siapa? Son Heung-min.