Akhir-akhir ini kita sering mendengar sebagian besar tanah Indonesia yang sakit, karena kekurangan unsur hara. Penyebab utamanya adalah penggunaan bahan kimia berlebihan sehingga unsur bahan organik di tanah berkurang. Salah-satu yang digadang-gadang dapat memperbaiki tanah pertanian adalah penggunaan mikroorganisme sebagai 'pembenah'.
Mikroba atau mikroorganisme merupakan organisme hidup yang berukuran sangat kecil hingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Beberapa contoh mikroba dalam kehidupan kita sehari-hari adalah jamur, bakteri, dan virus. Dalam pertanian, biasanya kehadiran mikroba dianggap sebagai konotasi tidak baik, karena membawa penyakit yang berbahaya bagi tanaman. Akan tetapi tidak semua mikroba itu berbahaya loh, mikroba di bawah ini dapat bermanfaat bagi tanaman.
Mikroba dapat berfungsi sebagai pupuk, pestisida, biodekomposer, zat perangsang tumbuh, serta mengurangi unsur kimia berbahaya dari lingkungan loh. Apabila kamu memiliki kebun di rumah, bisa banget memanfaatkan mikroba berikut ini untuk menyokong pertumbuhan tanaman di kebunmu.
1. Trichoderma
Biasanya berada di perakaran tanaman bambu, jamur satu ini hidup dari sisa bahan organik yang berada disekitarnya. Trichoderma sering ditemui dalam bentuk kering, dan telah diperjualbelikan secara luas.Hasil beberapa penelitian menunjukan, Trichoderma dapat berfungsi sebagai Biopestisida, Zat Perangsang Tumbuh (ZPT), dan dekomposer.
Pemanfaatan Trichoderma dapat dilakukan dengan menyiramkan jamur Trichoderma bubuk yang telah dilarutkan di air ke perakaran tanaman secara rutin. Selain ini kamu juga dapat membuat kompos dari daun bambu, atau mencampurkan media tanam yang digunakan dengan tanah dari perakaran tanaman bambu.
2. Rhizobium
Terkenal dengan simbiosisnya dengan tanaman kacang-kacangan yang dapat menghasilkan bintil akar. Rhizobium merupakan bakteri tanah yang dapat menyerap unsur nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman. Selain itu bakteri ini dapat menghasilkan hormon pertumbuhan berupa IAA atau asam indol asetat yang merangsang pertumbuhan dan perpanjangan sel pada tumbuhan.Bakteri ini dapat bersimbiosis dengan akar sehingga tanaman memiliki ketahanan lebih terhadap kekeringan, salinitas, atau cekaman lainnya. Bakteri Rhizobium saat ini telah banyak dikomersialkan. Penggunaannya kurang lebih sama dengan Trichoderma dengan mengucurkan larutan Rhizobium ke media tanam secara rutin.
3. Bacillus subtilis
Bacillus subtilis adalah salah satu bakteri pelarut fosfat yang khasiatnya ampuh dalam bidang pertanian. Seperti yang kita ketahui unsur fosfat sangat diperlukan dalam bidang pertanian. Khususnya tanaman yang menghasilkan bunga dan buah seperti timun, tomat, cabai, terung, buncis, dan yang lainnya. Unsur fosfat dapat membentuk protein yang dimanfaatkan tanaman untuk membentuk organ-organnya. Selainkan sebagai pupuk hayati, Bacillus subtilis dapat merangsang pertumbuhan tanaman serta melindungi tanaman dari serangan penyakit. Beberapa penyakit yang telah teruji yaitu, penyakit karat, bulai, busuk umbi, dan banyak lainnya. Aplikasi dapat dilakukan dengan mencampurkan dengan media tanam atau melapisi benih yang akan ditanami.
Selain mikroba diatas banyak juga mikroba lainnya yang memiliki manfaat