Membaca buku memang memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah menambah wawasan, mengembangkan sikap kritis, memberikan inspirasi, hingga sebagai hiburan di kala suntuk. Namun untuk mendapat banyak manfaat dari sebuah buku bacaan, kita tidak bisa sembarangan mengambil buku untuk dibaca.
ketika kita salah memilih bacaan, bukannya memberikan hiburan dan inspirasi justru malah bingung, mumet hingga bosan. Akhirnya malah tidak memberikan dampak yang baik. Nah, berikut empat tips agar kita bisa menemukan buku yang tepat untuk dibaca.
1. Pahami kebutuhan
Jika sedang butuh hiburan setelah seharian berpikir penuh, tentunya bacaan yang tepat adalah yang ringan seperti fiksi, atau buku humor. Jika kamu pecinta Travelling, kamu bisa membaca buku-buku petualangan, salah satu contohnya adalah The Naked Traveler karya Trinity yang berisi catatan harian si penulis selama melakukan wisata ke berbagai negara. Dengan gaya bahasa yang ringan, unik, dan lucu sangat cocok untuk menghibur kala pikiran sedang penat.
Sebaliknya, jika merasa bahwa hidup terlalu stagnan dan tidak ada progres, tentunya buku yang tepat adalah buku pengembangan diri. Yang jelas, sebelum memilih buku, kita harus terlebih dahulu memahami apa yang diri kita butuhkan saat ini.
2. Sesuai kondisi emosional
Sama seperti musik, orang yang sedang sedih biasanya juga akan mencari lagu-lagu yang dapat membuatnya menitikkan air mata. Jika sedang bersemangat biasanya musik yang didengarnya juga yang seru. Maka membaca buku juga begitu.
Ketika sedang patah semangat, kamu bisa mencari buku biografi, atau kisah orang-orang hebat yang berjuang untuk dari titik 0. Atau kisah orang yang bangkit dari keterpurukan. Saat sedang jatuh cinta kamu pasti akan makin senang jika membaca kisah romance. Jika sedang kecewa, kamu bisa membaca buku tentang penerimaan diri, atau bisa membaca buku filosofi teras yang mengajarkan bahwa kita memang tak bisa mengharapkan hal-hal yang diluar kendali kita.
3. Sesuai usia
Sekarang ini kita mungkin banyak menemukan novel yang diperuntukkan untuk orang dewasa namun justru banyak remaja yang membacanya. Hal itu tentunya tidak baik. Apa yang seharusnya tidak diketahui di usia tersebut, jika diketahui maka bisa saja berdampak buruk.
Maka hal terpenting adalah kita melihat dulu, kira-kira buku tersebut pasarnya untuk pembaca di fase apa. Jika kita masih anak-anak atau remaja, namun membaca cerita young adult, atau bahkan cerita yang hanya diperuntukkan 21+, efeknya juga nggak baik. Sebaliknya, ketika kita sudah dewasa, membaca cerita romance ala remaja tentunya rasanya akan berbeda. Kecuali jika kita memang sedang ingin bernostalgia.
4. First impression
Maksud first impression di sini bukan berarti kita hanya melihat sesuatu dari cover, namun kita bisa membaca dari blurb buku tersebut, atau dari part pertama. Jika kita sudah tidak tertarik, kemungkinan isi keseluruhan juga kurang memuaskan. Hal itu berkaitan dengan keahlian si penulis dalam merangkai kata. Jika bacaan awal saja tidak nikmat membaca, mungkin gaya penulisannya memang tidak cocok dengan kita.
Itulah 4 tips agar kita dapat menemukan bacaan yang tepat. Jadi jangan asal pilih ya dalam memilih buku, tentunya kita tidak mau membuat waktu berharga untuk bacaan yang tidak memberikan dampak baik untuk diri kita. Maka sebelum memilih bacaan, jangan lupa untuk praktikkan dulu 4 tips tersebut. Agar manfaat membaca benar-benar kita dapatkan.