Komisi Disiplin induk sepak bola Indonesia, PSSI akhirnya merilis secara resmi denda dan sanksi bagi pelaku kerusuhan yang terjadi di laga PSM Makassar. Seperti yang kita ketahui bersama, laga PSM Makassar melawan Dewa United di pekan kedua kompetisi Liga 1 Indonesia, diwarnai dengan bentrokan sesama suporter PSM Makassar dan menjadi insiden pertama yang melibatkan suporter di kompetisi liga musim ini.
Disadur dari laman pssi.org, pada insiden tersebut, PSM Makassar setidaknya harus menanggung lima denda dan sanksi. Mulai dari klub yang mendapatkan denda 25 juta rupiah, panpel pertandingan yang didenda 20 juta rupiah, dua suporter PSM Makassar yakni PSM Fans dan CSM yang dilarang menunjukkan identitasnya, hingga denda 10 juta dan larangan bermain bagi Erwin Gutawa harus menanggung buah perbuatan yang tak terpuji tersebut.
Jika dilihat secara seksama, denda ataupun sanksi yang diberikan oleh komisi disiplin PSSI ini bisa dikatakan terbilang berat. Pasalnya, selain menyentuh ranah pemain, denda dari federasi tersebut juga menyentuh ranah panitia penyelenggara, hingga suporter yang terlibat dalam insiden.
Namun sayangnya, hukuman tersebut tentu saja masih jauh dari apa yang telah diwacanakan sebelumnya. Pada jumpa pers menjelang bergulirnya liga, PSSI melalui ketua umum Erick Thohir mewacanakan untuk memberikan hukuman pengurangan poin bagi klub yang suporternya melakukan aksi-aksi tak terpuji.
Sebuah wacana yang tentu saja sangat ditunggu-tunggu realisasinya oleh para pencinta sepak bola nasional, karena selama ini sudah jengah dengan kelakuan tak teratur dari para pendukung klub yang tak bertanggung jawab. Namun sayangnya, untuk kali ini, PSM Makassar tampaknya masih terbebas dari hukuman pengurangan poin. Pasalnya, dari rilisan denda dan sanksi yang telah diumumkan oleh PSSI, tak ada klausa yang menyatakan adanya pengurangan poin bagi tim Juku Eja tersebut.
Memang, apa yang diputuskan oleh PSSI perihal hukuman bagi PSM Makassar tersebut sudah tegas dan sesuai dengan aturan, namun ketegasan pengurangan poin bagi klub juga perlu untuk segera direalisasikan demi mengurangi potensi-potensi kejadian serupa di persepakbolaan negeri ini.
Bukankah saat ini FIFA tengah getol memantau persepakbolaan kita? Jadi, jangan sampai terjadi hal-hal yang merugikan dan mengecewakan para pencinta sepak bola Indonesia lagi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.