Belakangan ini, nama pesepakbola Safee Sali kembali melambung di bragam media. Sayangnya, bukan karena prestasi yang dia ukir, nama legenda sepak bola Malaysia itu membumbung tinggi karena persoalan yang menghimpit biduk rumah tangganya.
Menyadur berbagai sumber, nama pemain yang pernah berkarir di Liga Indonesia tersebut menghangat seiring pengakuan dari sang istri, Fitria Elfina yang mengaku diceraikan oleh sang bomber melalui voice note alias pesan suara.
Tak hanya itu, dalam pengakuannya, Fitria Elfina juga mengalami kejadian yang tak menyenangkan, yakni kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh Safee Sali kepadanya.
Akan tetapi, terlepas dari permasalahan yang kini tengah dihadapi, sejatinya Safee Sali pernah membawa harus Timnas Malaysia di kawasan Asia Tenggara. Ketika berada dalam puncak permainannya, pemilik 73 caps bersama Harimau Malaya tersebut pernah membawa negaranya menjadi kampiun di Piala AFF edisi 2010, sekaligus menyabet gelar top skorer pada gelaran tersebut.
Gelar top skorer yang diperoleh oleh mantan pemain Arema ini pun sejatinya juga tak lepas dari Timnas Indonesia. Menyadur laman aseanfootball.org, pada Piala AFF 2010 tersebut, Safee Sali berhasil menjadi top skorer dengan donasi 5 gol sepanjang turnamen.
Dari 5 gol yang dia lesakkan, tiga di antaranya dia jaringkan ke gawang Timnas Indonesia ketika kedua kesebelasan bersua di partai puncak gelaran. Melansir laman web archives yang dimiliki oleh affsuzukicup.com, sebelum partai final dimainkan, Safee Sali kala itu baru mengoleksi 2 gol saja.
Laman aseanfootball.org merilis, dua gol yang menjadi bekal Safee Sali ke partai final itu dua-duanya dia sumbangkan saat Malaysia berjumpa dengan Vietnam di babak semi final gelaran. Dan itupun diceploskan oleh pria yang kini berusia 40 tahun tersebut saat laga kandang di Stadion Bukit Jalil.
Jalan Safee Sali menjadi top skorer gelaran semakin terbuka lebar berkat rapuhnya lini pertahanan Timnas Indonesia. Pasukan Merah Putih yang tampil digdaya mulai dari babak penyisihan grup hingga semi final, di luar dugaan justru menjadi bulan-bulanan oleh Malaysia.
Ketika bertanding di Bukik Jalil, anak asuh Alfred Riedl saat itu harus tertinggal 3-0, melalui dwigol dari Safee Sali dan satu gol dumbangan Mohamad Ashari. Pun demikian saat bertanding di Gelora Bung Karno.
Meskipun Malaysia harus kalah 1-2 dari Indonesia, namun Safee Sali tetap menunjukkan kualitasnya dengan mencetak satu gol, dan memuluskan langkahnya menjadi pemegang titel pencetak gol terbanyak dalam turnamen saat itu.
Total, tiga gol dilesakkan oleh Safee Sali saat bersua Indonesia. Jumlah gol yang pada akhirnya menjadikan dirinya sebagai top skorer gelaran, sekaligus membawa Malaysia menjadi juara Asia Tenggara untuk kali pertama.
Jika dipikir-pikir, Safee Sali tak akan mungkin menjadi topskorer jika pertahanan Timnas Indonesia saat itu tak begitu rapuh bukan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS