Pasca menaklukkan Timnas Yordania U-23 di laga ketiga fase penyisihan grup A gelaran Piala Asia U-23, Timnas Indonesia akhirnya memastikan satu tiket ke babak delapan besar gelaran. Pada pertandingan yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium tersebut, Pasukan Muda Merah Putih berhasil melumat Tim Negeri Sungai Al-Urdan tersebut dengan skor sangat mencolok, 4-1.
Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman dan Komang Teguh Trisnanda menjadi bintang pertandingan tersebut dengan sumbangan gol-gol mereka. Sehingga, Indonesia yang sejatinya hanya membutuhkan hasil imbang di laga terakhir tersebut, akhirnya bisa melenggang dengan lebih yakin ke fase gugur turnamen.
Jika melihat permainan Timnas Indonesia secara keseluruhan dalam tiga pertandingan yang telah dijalani, sejatinya kita akan menemukan satu sosok yang berjasa besar di balik kelolosan Timnas Indonesia ke babak delapan besar turnamen kali ini. Dia adalah Pratama Arhan, yang konsisten bermain di sektor kiri pertahanan Indonesia.
Memang, jika kita menyadur laman transfermarkt, dalam tiga laga yang telah dijalani, Arhan belum mampu menciptakan gol layaknya empat pemain lainnya. Namun jangan salah, peran vitalnya di sektor kiri permainan Indonesia, membuat lini serang maupun lini pertahanan Pasukan Garuda Muda lebih stabil imbas dari kualitas Arhan yang sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan.
Selain memiliki determinasi tinggi dan fisik yang kuat, Pratama Arhan sendiri juga memiliki permainan yang konstan nan stabil dari laga pertama melawan Qatar hingga laga terakhir kontra Yordania kemarin. Maka tak mengherankan jika dalam tiga pertandingan yang telah dijalani oleh skuat Garuda, posisinya di sektor kiri permainan tak tergantikan.
Hal yang berbeda tentu tak kita dapati di sektor kanan permainan Timnas U-23. Di mana dua penggawa Garuda Muda, yakni Ilham Rio Fahmi dan Fajar Fathurrahman bergantian dalam menjaga sektor yang sejajar dengan garis permainan Arhan.
Meskipun tak banyak yang menyoroti perannya dalam tiga laga terakhir, namun sejatinya pemain kelahiran Blora, Provinsi Jawa Tengah 22 tahun lalu ini memegang peranan penting di balik kesuksesan Garuda Muda ke babak 8 besar. Maka tak mengherankan jika Arhan layak untuk mendapatkan sebutan sebagai "unsung hero", alias pahlawan yang tak tersorot, atau bahkan seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Karena di balik minimnya sorotan yang diberikan kepadanya dalam tiga laga yang telah dijalani, namun dirinya menjadi salah satu penentu kelolosan Pasukan Muda Merah Putih ke fase gugur gelaran.