Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi saksi kekalahan Timnas Indonesia saat melawan Irak di laga lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Kedua.
Melansir laman Suara.com pada Jumat (7/6/2024), Pasukan Merah Putih harus tunduk 0-2 dari Irak melalui gol yang diciptakan oleh Aymen Hussein pada menit ke-54 dan Ali Jasim ketika pertandingan memasuki menit ke-88.
Namun ternyata, di balik kekalahan menyakitkan Timnas Indonesia tersebut, tersimpan sebuah fakta yang cukup miris terkait barisan penjaga gawang Timnas Indonesia.
Dalam dua laga babak kualifikasi Piala Dunia melawan Irak, Tim Singa Mesopotamia tersebut selalu saja menjadi mimpi buruk bagi para kiper yang diturunkan oleh Shin Tae-yong.
Seperti yang kita ketahui bersama, laga melawan Irak di Stadion Gelora Bung Karno pada 6 Juni 2024 kemarin, penjaga gawang utama Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi melakukan sebuah kesalahan fatal.
Bermaksud untuk mengamankan bola dari kepungan para pemain Irak, Ernando justru kehilangan bola, dan berhasil direbut oleh Ali Jasim yang berujung gol kedua bagi Irak pada menit ke-88.
Mimpi buruk Ernando Ari di laga tersebut seolah mengulangi apa yang terjadi pada Nadeo Argawinata pada pertandingan pertama kontra Irak di tanggal 16 November 2023 lalu.
Saat itu, Nadeo yang berstatus sebagai penjaga gawang utama Timnas Indonesia, mendapatkan kepercayaan dari coach Shin untuk turun sebagai starter.
Namun sayangnya, Nadeo saat itu bermain kurang maksimal, dan gawangnya harus kebobolan hingga lima gol. Ironisnya lagi adalah, berdasarkan data statistik yang ada di laman flashscore, Nadeo harus kebobolan lima gol dari lima kali tembakan yang mengarah ke gawangnya.
Itu berarti, satu tembakan mengarah ke gawang selalu berbuah gol ke gawang Nadeo. Sebuah catatan yang tentunya sangat minor dan harus ditebus dengan mahal oleh sang pemain.
Pasalnya, setelah pertandingan tersebut, Nadeo perlahan-lahan mulai kehilangan kepercayaan dari coach Shin untuk menjaga gawang Garuda.
Sungguh sebuah hal yang sangat tidak diinginkan oleh para penggemar Timnas Indonesia bukan? Dua kali laga melawan Irak, barisan kiper terbaik Timnas Indonesia harus menjadi korban dari permainan mereka.
Semoga saja hal ini tak terulang lagi!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS