Timnas Indonesia menuai poin penuh di laga kandang mereka melawan Arab Saudi. Menyadur laman AFC (19/11/2024), Pasukan Garuda yang bertarung melawan The Green Falcon di Stadion Utama Gelora Bung Karno, berhasil menumbangkan sang lawan dengan skor cukup meyakinkan, dua gol tanpa balas.
Dari laman yang sama diinformasikan, dua gol kemenangan tim tuan rumah diciptakan oleh bintang muda Indonesia yang kini bermain untuk Oxford United, Marselino Ferdinan. Melalui aksi impresifnya, pemain yang kini berusia 20 tahun tersebut sukses menciptakan brace pada menit ke-32 dan 57 pertandingan berjalan.
Ternyata, sebelum pertandingan antara Indonesia melawan Arab Saudi dimulai, kegemilangan dari Marselino Ferdinan ini sudah diprediksi secara akurat oleh pelatih sekaligus pundit sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana.
Melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier (19/11/2024), mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia tersebut menyatakan, Marceng memiliki kans besar untuk tampil trengginas jika ditempatkan dalam posisi dan peran yang tepat.
Di kanal YouTube tersebut, dalam sebuah momen, coach Justin diminta oleh Valentino Simanjuntak dan Deddy Corbuzier untuk menyusun line-up seandainya dirinya yang menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Dengan formasi 4-3-3, pria yang akrab disapa dengan panggilan Koci ini memasang Jay Idzes, Rizky Ridho, Sandy Walsh/Diks di bek kanan dan Calvin Verdonk di bek kiri. Sementara tiga pemain tengah, Koci memilih Thom Haye, Justin Hubner dan Nathan Tjoe-A-On dengan substitusi seorang Ivar Jenner.
Uniknya, di lini serang, Koci memilih untuk memainkan Eliano Reijnders di kanan, Ragnar Oratmangoen dan Marselino. Tentunya pemilihan dari Marselino untuk mengisi pos serang Indonesia ini memiliki alasan tersendiri.
Tak hanya itu, Koci juga menjelaskan mengapa dirinya lebih memilih untuk memainkan Marselino di sektor penyerangan, alih-alih Rafael Struick yang selama ini kerap menjadi andalan coach Shin.
"Marselino gak biasa striker lho?" tanya Valentino.
Dengan pengalamannya yang bejibun, beserta analisisnya yang matang, Koci pun menjelaskan pilihannya tersebut.
"Dia itu kalau diberi free role, the best menurut gua," jawab Koci dengan yakin.
Dan memang benar saja, apa yang dikatakan oleh Koci di siniar Deddy Corbuzier tersebut memang terbukti di lapangan. Di laga melawan Arab Saudi, Marceng dipasang oleh coach Shin di sektor sayap serang kanan, namun memiliki peran yang tak terikat dalam permainan.
Di sepanjang laga berjalan, Marceng kerap berpindah-pindah area operasi, termasuk ketika momen terjadinya gol pertama, Marceng yang pakemnya beroperasi di sektor kanan permainan, justru berada di sisi kiri permainan Indonesia.
Ternyata, analisis dari Koci memang sangat berkelas! Bagaimana menurutmu?
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE