Pendukung Setia Kembali Kecewa, Kepergian STY Tak Ubahnya Tragedi Luis Milla Jilid 2

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pendukung Setia Kembali Kecewa, Kepergian STY Tak Ubahnya Tragedi Luis Milla Jilid 2
Luis Milla saat melatih Timnas Indonesia (pssi.org)

Bulan Januari 2025 belum juga usai, namun para pendukung setia Timnas Indonesia sudah dibuat patah hati oleh PSSI. Melalui konferensi pers resmi yang mereka adakan pada Senin (6/1/2025), federasi sepak bola Indonesia tersebut mengumumkan berakhirnya kerja sama antara mereka dengan pelatih Timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong.

Keputusan yang tiba-tiba ini tentunya menimbulkan beragam reaksi. Menyadur laman Suara.com, beragam kalangan mulai dari anak asuh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia seperti Jay Idzes, hingga tokoh hiburan tanah air seperti Mamat Alkatiri, memberikan pandangannya terhadap pemutusan kerja sama ini. 

Hal ini tentunya bukan sebuah hal yang aneh, pasalnya, selama menangani Timnas Indonesia, coach Shin sendiri telah memberikan banyak pencapaian bagi Pasukan Merah Putih.

Bahkan, ketika coach Shin pergi saat ini, Timnas Indonesia masih berada di persaingan level benua, yakni ronde ketiga gelaran babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sebuah pencapaian yang baru bisa mereka dapatkan di era kepelatihan mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.

Di mata para pencinta dan penggemar setia Timnas Indonesia, kepergian coach Shin yang sangat tiba-tiba ini ibarat tragedi Luis Milla jilid kedua. Bagaimana tidak, baik Luis Milla maupun Shin Tae-yong, keduanya memutuskan untuk berpisah dengan federasi, setelah sama-sama sukses membawa perubahan yang signifikan bagi Timnas Indonesia dengan gaya masing-masing.

Masih lekat dalam ingatan para pendukung setia Timnas Indonesia, Luis Milla yang menjadi pelatih Timnas Indonesia pada rentang tahun 2017 hingga 2018, berhasil menyulap permainan Pasukan Merah Putih menjadi jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Filosofi bermain yang diusung oleh Milla, membuat Timnas Indonesia kala itu bertransformasi dari permainan yang mengandalkan bola-bola panjang, menjadi berorientasi pada bola-bola pendek nan cepat dan lebih cocok dengan postur para pemain Indonesia.

Buah permainan apik nan menarik yang diterapkan oleh Milla, membuat para penggemar Timnas Indonesia jatuh hati, dan mulai mengakui kualitas kepelatihan dari sang pelatih. Namun sayangnya, pada bulan Oktober 2018, pasca gelaran Asian Games 2018 di Indonesia, sang pelatih pada akhirnya pergi dari Timnas Indonesia, yang setelah itu permainannya kembali hancur tak berpola.

Dan hal inilah yang kembali terjadi pada seorang Shin Tae-yong. Seperti halnya Luis Milla yang pergi di tengah peningkatan kualitas bermain Pasukan Merah Putih, Shin Tae-yong juga demikian. Ironisnya, saat Luis Milla maupun Shin Tae-yong, federasi tak mampu memberikan alasan yang bisa diterima, dan bahkan terkesan mengada-ada.

Ah, kita doakan semoga saja apa yang telah diputuskan ini adalah yang terbaik. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak