Pertandingan ekshibisi antara Manchester United melawan tim ASEAN All Stars kian mendekati hari H. Namun ternyata, tim bentukan induk sepak bola Asia Tenggara untuk menyambut kedatangan Tim Iblis Merah pada 28 Mei 2025 mendatang, semakin hari justru semakin kehilangan kualitas.
Semula, tim ASEAN All Stars yang digagas oleh AFF untuk pamer mutu kepada klub asal Inggris tersebut digadang-gadang bakal diisi oleh para pemain terbaik dari seluruh negara di kawasan Asia Tenggara.
Namun pada kenyataannya, negara-negara kekuatan utama di persepakbolaan regional benua Asia wilayah Selatan-Timur ini justru tak terlalu menaruh atensi kepada tim besutan Kim Sang-sik tersebut.
Diawali dengan keengganan, kemudian berlanjut dengan penolakan, dan disempurnakan dengan penarikan pemain dari skuat, membuat tim ini pada akhirnya sedikit demi sedikit kehilangan kualitas yang dimilikinya.
Bahkan, dalam update terakhir dari akun instagram @seasiagoal, tim yang dinakhodai oleh pelatih Timnas Vietnam itu terancam hanya akan diisi oleh pemain dengan kualitas seadanya.
Pada rilisan laman Suara.com (19/4/2025), AFF sendiri sudah mengumumkan 17 nama pemain untuk laga menghadapi Manchester United. Sebuah jumlah yang hanya membutuhkan beberapa pemain saja untuk bisa menjadi skuat ideal dengan anggota 21 atau 23 pemain dalam sebuah tim.
Namun sayangnya, setelah itu, reaksi-reaksi penolakan dan penarikan pun terjadi. Sepertimana diunggah oleh akun @seasiagoal, Odense yang menjadi klub pelabuhan dari Nicholas Mickelson, bek Timnas Thailand yang masuk dalam daftar panggil, menolak untuk melepas sang pemain ke tim.
Setelah Mickelson dari Thailand, penarikan pemain juga dilakukan oleh Timnas Malaysia, terhadap dua penggawa andalannya.
Dari tiga nama yang mereka setorkan, induk sepak bola Malaysia atau FAM pada akhirnya menarik Dominic Tan yang berposisi sebagai bek, dan Sergio Aguero yang bermain sebagai penyerang dari tim yang merupakan perwujudan proyek ambisius dari AFF tersebut.
Pun demikian dengan Timnas Indonesia. Setelah sebelumnya mereka menyetorkan nama Asnawi Mangkualam Bahar dan Muhammad Ferarri, namun ketua umum PSSI Erick Thohir memberikan statemen bahwa bisa jadi dua pemain tersebut ditarik dari tim jika mereka masuk dalam proyek permainan Patrick Kluivert.
Kejadian-kejadian tak menyenangkan yang dialami oleh tim bentukan AFF seperti ini tentu saja membuat skuat yang bakal menjalani laga melawan Manchester United nanti tak akan memiliki kualitas maksimal.
Terlebih, ketika kita melihat para pemain anyar yang bergabung, mereka tak sepenuhnya pemain andalan, baik saat berada di klub maupun di Timnas negaranya.
Menurut unggahan dari @seasiagoal, setelah penarikan dan penolakan untuk melepas para pemain, tim ASEAN All Stars kedatangan tiga pemain tambahan yakni Irfan Fandi dari Singapura, Worachit Kanitsribampen dari Thailand dan Abdel Coulibaly dari Kamboja.
Dari ketiga nama tersebut, tentunya para pencinta sepak bola Asia Tenggara lebih familiar dengan nama seorang Irfan Fandi bukan?
Namun, meskipun memiliki nama besar, Irfan Fandi sendiri menjalani musim yang tak begitu baik bersama Port FC. Bahkan, jika dibandingkan dengan Asnawi Mangkualam, Irfan Fandi sendiri memiliki statistik yang kalah jauh.
Sementara Worachit, meskipun statusnya adalah pemain Timnas Thailand, namun perlu diingat, dirinya bukanlah pilihan pertama di skuat Gajah Perang.
Laman transfermarkt.com mencatat, dari 22 caps yang dimilikinya bersama Thailand, pemain berusia 27 tahun tersebut lebih sering tampil dari bangku cadangan, sehingga sangat jarang bermain penuh.
Adapun Abdel Coulibaly, meskipun pemain ini terbilang cukup apik bersama Kamboja, namun tentunya hingga saat ini dirinya belum memiliki "nama" di Asia Tenggara bukan?
Dengan waktu yang tersisa hanya kurang lebih dua pekan, dan komposisi pemain yang seadanya seperti itu, sepertinya ASEAN All Stars harus bertarung kualitas internal dalam timnya sendiri sebelum nantinya beradu kualitas dengan Manchester United.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS