Akhir tahun 2025 ini, Timnas Indonesia akan kembali berjuang di ajang multi cabang bertajuk SEA Games. Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya yang bermisikan untuk meraih medali emas, Pasukan Muda Merah Putih di ajang yang menurut rencana akan digelar di Thailand pada tanggal 3 hingga 8 Desember mendatang tersebut mengusung satu misi, yakni mempertahankan medali emas.
Menyadur laman aseanfootball, tugas berat yang harus dijalani oleh Pasukan Garuda Muda ini tak lepas dari kesuksesan yang mereka raih di ajang yang sama dua tahun lalu.
Kala itu, Timnas Indonesia U-22 yang bermain di ajang SEA Games Kamboja 2023, berhasil merebut medali emas untuk kali pertama semenjak tahun 1991.
Para pemain yang dipimpin oleh Rizky Ridho dan dinakhodai oleh Indra Sjafri, saat itu sukses menaklukkan Pasukan Gajah Perang Thailand di partai puncak gelaran, dan mengakhiri pertandingan dengan skor telak 5-2 dalam pertandingan yang penuh dengan insiden.
Maka, untuk saat ini, mempertahankan medali emas adalah sebuah keniscayaan, karena sudah pasti tim-tim lain yang merasa "sakit hati" dengan pencapaian Pasukan Garuda Muda dua tahun lalu, akan berjuang sekuat tenaga untuk bisa merebut medali emas yang kini statusnya masih menjadi milik Indonesia.
Jalan Indonesia di SEA Games 2025: Terhindar dari Dua Raksasa pada Fase Awal
Jalan Timnas Indonesia untuk mempertahankan medali emas yang mereka rengkuh dua tahun lalu sejatinya mulai dapat dipetakan hari-hari ini.
Menyadur unggahan akun Instagram @seasiagoal (22/5/2025), pembagian pot unggulan untuk drawing pembagian grup beberapa bulan ke depan sudah dirilis oleh panitia penyelenggara.
Berbeda dengan cabang sepak bola ajang SEA Games edisi sebelumnya yang hanya akan membagi para kontestan menjadi dua grup, di edisi kali ini, Thailand selaku tuan rumah gelaran memutuskan untuk membagi para peserta menjadi tiga grup.
Sehingga, dalam rilisan pot unggulan tersebut, para peserta di cabang sepak bola ini dibagi dengan sistem pembagian berbasis tiga.
Beruntungnya, pada pembagian seeding pots berbasis tiga tersebut, Indonesia masuk dalam pot unggulan pertama. Selain Indonesia, pot unggulan pertama ini juga berisikan tuan rumah Thailand, dan tim raksasa Asia Tenggara yang juga lawan Indonesia di babak semifinal edisi 2023 lalu, Vietnam.
Dengan demikian, maka nantinya pada fase grup, Pasukan Garuda Muda sudah tak mungkin bertemu dengan dua negara liat di persepakbolaan Asia Tenggara ini.
Namun demikian, meskipun sudah dipastikan terhindar dari Thailand dan Vietnam di fase grup SEA Games, Timnas Indonesia ternyata memiliki kans untuk berjumpa dengan musuh bebuyutan sekaligus tetangga dekat mereka, Malaysia.
Pasalnya, berdasarkan rilisan pot unggulan tersebut, Malaysia ditempatkan di pot kedua bersama Myanmar dan Kamboja.
Dengan demikian, maka selain memiliki kesempatan sebesar masing-masing 33 persen untuk berada satu grup dengan Thailand ataupun Vietnam, Malaysia juga memiliki 33 persen peluang untuk berjumpa dengan Indonesia.
Setelah pot pertama diisi para tim kuat Asia Tenggara dan pot kedua diisi dengan tim-tim tradisional kawasan, tim-tim semenjana di kawasan Asia Tenggara, seperti Timor Leste, Filipina dan Laos ditempatkan di pot unggulan ketiga.
Sementara dua negara yang selalu menjadi pelengkap turnamen seperti Singapura dan Brunei Darussalam, menempati pot unggulan keempat.
Nantinya, kesebelas negara ini akan diundi oleh panitia penyelenggara dan ditempatkan dalam tiga grup. Sehingga, secara perhitungan setiap grup akan memiliki tiga sampai empat peserta.
Namun tentunya dengan catatan, dua negara di pot keempat, yakni Singapura dan Brunei tetap ikut serta di turnamen, karena belakangan mulai beredar kabar terkait bakal absennya kedua negara ini di cabang sepak bola dan futsal SEA Games 2025.
Kira-kira, bakal ketemu dengan Malaysia atau tidak nih?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS