Musim baru BRI Super League 2025/2026 sudah di depan mata, tetapi Persija Jakarta masih menanti kepingan terakhir dari skuad impiannya. Pelatih Mauricio Souza tak menampik bahwa beberapa slot pemain asing belum terisi. Meski begitu, ia tetap tenang dan jauh dari kepanikan.
Baginya, dunia sepak bola tak selalu bisa diprediksi. Persiapan tim memang idealnya dimulai dalam kondisi lengkap. Namun kenyataannya tak semudah itu.
“Idealnya saat kita memulai persiapan, pemain sudah lengkap. Tapi, di sepak bola tentu tak semudah itu. Ada proses negosiasi yang kadang berlangsung cepat dan kadang menjadi lama,” ucap Mauricio, menyadur persija.id pada Rabu (16/7/2025).
Sikap realistis ini menjadi warna baru bagi Macan Kemayoran. Mauricio mengedepankan ketenangan dan strategi jangka panjang, bukan buru-buru mengisi kekosongan hanya demi mengejar waktu. Ia menegaskan bahwa manajemen dan tim pelatih terus bekerja keras demi menyambut musim dengan skuad terbaik.
“Saya berharap minggu depan pemain kami makin lengkap sehingga kami makin percaya diri menghadapi pertandingan pertama musim depan,” lanjutnya.
Sekarang fokus utama Macan Kemayoran adalah menyempurnakan taktik dan membangun chemistry antar pemain. Mauricio meyakini, ketika potongan puzzle itu tersusun lengkap, timnya akan siap bertarung dengan kekuatan penuh.
Puzzle tersebut mulai menemukan tempatnya. Kabar baik datang dari Gustavo Almeida. Mesin gol Persija musim lalu itu telah kembali menyapa rekan-rekannya di Persija Training Ground.
Meskipun belum turun ke lapangan, kehadiran Gustavo menjadi sinyal positif. Ia masih menjalani latihan di gym untuk memulihkan kondisi dan menyatu kembali dengan kebutuhan tim. Gustavo, yang mengemas 18 gol pada musim lalu, jelas merupakan salah satu tumpuan utama Mauricio di lini depan.
Sang pelatih pun tak menutupi rasa lega dengan kehadiran striker berusia 28 tahun itu. Ia berharap Gustavo bisa segera menemukan performa terbaiknya demi mengawal ambisi besar Persija musim ini.
Selain dari aspek pemain, musim baru juga membawa wajah baru dalam format kompetisi. Transformasi Liga 1 menjadi Super League menghadirkan beberapa regulasi penting: wajib memainkan pemain U-23 selama minimal 45 menit per pertandingan, serta penambahan kuota pemain asing menjadi 11 nama.
Hal ini tentu memberi tantangan tersendiri bagi tim-tim kontestan, termasuk Persija. Komposisi tim perlu disesuaikan, strategi dipertajam, dan adaptasi harus cepat dilakukan.
Manajemen Persija menyikapi kebijakan ini dengan kepala dingin. Mereka menyadari setiap aturan hadir bukan tanpa alasan. Harapannya, perubahan ini bisa mendorong kualitas liga Indonesia ke level lebih kompetitif di kancah Asia.
Antusiasme Carlos Eduardo Tatap Musim Baru
Di tengah transisi dan penantian skuad lengkap, semangat pemain tetap menyala. Kiper utama Persija, Carlos Eduardo, menjadi salah satu figur yang paling optimistis menatap musim baru.
Menurutnya, semua aspek persiapan berjalan dengan sangat baik. Di bawah asuhan Mauricio Souza, tim tak hanya ditekankan pada taktik dan fisik, tapi juga mental dan keberanian.
“Semua persiapan kami bagus, sangat bagus. Pelatih kami, Mauricio, membangun mentalitas para pemain. Saya berharap para pemain bisa cepat beradaptasi,” ujar kiper yang akrab disapa Edu tersebut.
Edu juga mengatakan bahwa motivasinya tetap tinggi, sama seperti musim lalu. Ia ingin membawa Persija kembali ke jalur juara setelah sekian lama haus akan trofi.
“Motivasi saya sama seperti musim lalu. Sebab, Persija adalah tim besar. Saya harus meraih gelar juara bersama Persija karena sudah lama tidak mendapatkannya,” tegasnya.
Musim lalu menjadi pembelajaran berharga baginya. Ia meresapi setiap momen, dari kemenangan hingga kekalahan, sebagai bekal menyongsong tantangan yang lebih besar di Super League.
“Saya belajar banyak hal. Di musim baru ini, saya harus lebih kuat. Perasaan saya pun sangat baik dalam menyambut musim baru,” pungkas Carlos Eduardo.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS