Ole Romeny Cedera, Pengamat Soroti Kans Timnas Indonesia di Ronde Keempat

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Ole Romeny Cedera, Pengamat Soroti Kans Timnas Indonesia di Ronde Keempat
Ole Romeny. (Instagram/oleromeny)

Hasil drawing ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menempatkan Timnas Indonesia di Grup B bersama dua kekuatan besar dari Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Irak. Drawing dilakukan oleh AFC di Kuala Lumpur pada Kamis (17/7/2025), dan menandai langkah lanjutan skuad Garuda di jalur yang semakin menantang.

Seluruh pertandingan Grup B akan dilangsungkan di Arab Saudi sebagai tuan rumah, dengan jadwal pertandingan antara 8 hingga 14 Oktober 2025. Format round robin satu putaran diterapkan, artinya hanya ada satu kali kesempatan untuk masing-masing tim berhadapan satu sama lain.

Juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sementara runner up masih punya peluang, tapi harus menempuh babak kelima alias play-off Asia, serta play-off antar konfederasi.

Di tengah semangat dan harapan publik, kabar kurang mengenakkan datang dari salah satu pilar utama tim, Ole Romeny. Penyerang berdarah Indonesia-Belanda yang bermain untuk Oxford United itu dipastikan harus menjalani operasi pada Kamis (17/7/2025), tepat sehari sebelum drawing dilakukan.

Ketua umum PSSI Erick Thohir pun telah mengonfirmasi cedera tersebut. Dengan masa pemulihan pascaoperasi, Ole hampir pasti absen di ronde keempat. Absennya sang striker membuat pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menyuarakan kekhawatiran akan kekuatan lini depan Garuda.

“Berita tentang perkembangan cedera Ole Romeny memang memprihatinkan. Jika benar Ole absen di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia, ini sangat memengaruhi kekuatan timnas Indonesia,” ujar Kusnaeni seperti dilaporkan Antara News pada  Kamis (17/7/2025) .

Meski lawan yang dihadapi tergolong berat, Kusnaeni justru melihat potensi kejutan dari skuad Garuda andai bisa tampil dengan kekuatan penuh. Ia menerangkan, “Dengan kekuatan full team, kita sebetulnya tidak terlalu risau melihat hasil undian. Tergabung dengan Arab Saudi dan Irak memberi harapan untuk lolos sebagai juara grup."

Lebih jauh, pria yang akrab disapa Bung Kus ini turut menilai bahwa walaupun Irak belum pernah dikalahkan Indonesia secara resmi, tren peningkatan performa tim membuat peluang tetap terbuka. Apalagi, pasukan Merah Putih sempat bertemu Arab Saudi di putaran sebelumnya dan sudah cukup mengenali gaya bermain mereka.

Namun, semua itu tampaknya menjadi skenario ideal yang bisa runtuh tanpa kehadiran Ole Romeny di lini depan.

Potensi Kerugian Timnas Indonesia Jika Tanpa Ole Romeny

Ole Romeny telah menjadi elemen penting dalam formasi serangan Indonesia sejak bergabung. Gaya bermainnya yang cerdas, visi yang tajam, dan kemampuannya sebagai target man membuat peran Romeny sulit tergantikan begitu saja.

Ia tak hanya mencetak gol, tapi juga berperan sebagai pemantul bola, membuka ruang, dan menarik perhatian bek lawan. Ketidakhadirannya menciptakan celah besar di lini serang, terutama saat menghadapi tim-tim dengan organisasi pertahanan kuat seperti Arab Saudi dan Irak.

Dari sisi pengalaman, Romeny membawa ketenangan yang lahir dari jam terbang di Eropa. Ia punya ketahanan mental dan kreativitas di kotak penalti yang belum tentu dimiliki oleh striker lokal atau diaspora lain.

Memang masih ada beberapa opsi alternatif seperti Rafael Struick, Septian Bagaskara, Hokky Caraka, dan Ramadhan Sananta. Namun, secara realistis, kontribusi mereka belum menyamai level dan pengalaman Romeny, terutama di laga-laga besar.

Striker seperti Septian memang sedang bersinar di Liga 1, tapi pengalaman internasionalnya masih terbatas. Sementara Struick dan Sananta perlu membuktikan konsistensi mereka saat menghadapi lawan dari level yang lebih tinggi.

Kusnaeni juga menyinggung kemungkinan PSSI mencari striker diaspora lain untuk mengisi kekosongan. Namun ia menegaskan, adaptasi tetap akan menjadi kendala utama.

“Ole sudah bisa mengatasi problem adaptasi itu. Jadi, berharap saja semoga cedera Ole bisa segera teratasi dan dia bisa main di putaran keempat nanti,” tambahnya.

Tanpa Romeny, serangan Indonesia berpotensi menjadi lebih mudah dipatahkan. Lawan mungkin akan lebih leluasa menekan dan mengatur tempo, karena hilangnya satu ancaman utama di lini depan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak