Shin Tae-yong kini telah resmi menjadi pelatih kepala Ulsan Hyundai FC alias Ulsan HD FC sejak Selasa (5/08/2025), dan menjadi awal baru dalam kariernya setelah berpisah dengan Timnas Indonesia awal tahun ini. Kepindahannya ke klub besar K League tersebut sontak memunculkan berbagai reaksi, termasuk rasa rindu mendalam dari masyarakat sepak bola Indonesia.
Kehadiran Shin Tae-yong sebagai pelatih Ulsan HD diharapkan bisa membawa angin segar usai klub tersebut mengalami penurunan performa dan gagal mempertahankan kejayaan tiga musim beruntun sebelumnya. Ia menggantikan Kim Pan-gon yang didepak akibat hasil buruk musim ini.
Dalam keterangan yang disadur Antara News, sang juru taktik menegaskan komitmennya untuk membangkitkan kembali semangat juara Ulsan HD, sekaligus menyatakan optimismenya bahwa masa sulit bisa dilewati dan hari-hari baik akan datang.
Namun di balik euforia debut barunya di Korea Selatan, publik Indonesia justru masih sulit melupakan sosok STY. Ada tiga alasan utama yang membuat masyarakat Tanah Air masih belum bisa move on dari pelatih asal Korea Selatan tersebut.
1. Gaya Bermain Timnas Indonesia yang Modern dan Atraktif
Salah satu hal yang paling dirindukan publik Indonesia dari Shin Tae-yong adalah gaya bermain timnas yang sangat berbeda di eranya. Ia menghadirkan filosofi permainan agresif dengan pressing tinggi, transisi cepat, dan fleksibilitas formasi yang membuat timnas tampil lebih modern.
Shin Tae-yong kerap menggunakan skema tiga bek tengah yang mampu bertransformasi menjadi lima bek saat bertahan. Para wing back memiliki peran vital dalam mendukung serangan maupun bertahan. Strategi ini disesuaikan dengan postur dan karakter pemain Indonesia.
Gaya bermain tersebut menuntut kekuatan fisik, stamina tinggi, dan mentalitas pemenang. Shin tak ragu mengembangkan pemain muda seperti Witan Sulaeman, Pratama Arhan, dan Marselino Ferdinan untuk mengisi posisi strategis dalam sistemnya.
Build up permainan dari belakang menjadi ciri khasnya, namun ia tetap fleksibel dengan memanfaatkan long ball untuk mempercepat serangan. Fluiditas permainan membuat pemain dapat bertukar posisi secara dinamis selama pertandingan.
Transformasi ini tak hanya mengubah cara bermain timnas, tapi juga membangkitkan rasa percaya diri masyarakat Indonesia terhadap potensi sepak bola nasional. Penampilan timnas menjadi jauh lebih disiplin, atraktif, dan kompetitif.
2. Interaksi Personal yang Hangat dan Kekeluargaan
Shin Tae-yong bukan hanya pelatih, tapi juga sosok ayah bagi para pemain Timnas Indonesia. Interaksi hangatnya dengan skuad Garuda di luar lapangan meninggalkan kesan yang sangat mendalam, tak hanya bagi pemain, tapi juga publik pecinta sepak bola.
Ia dikenal sangat perhatian terhadap pemainnya. Salah satu contohnya adalah kebiasaan merayakan ulang tahun para pemain, serta keakrabannya yang terlihat dalam momen-momen santai. Siapa yang bisa lupa ketika ia diceburkan ke kolam oleh pemain dengan tawa penuh keakraban?
Shin bahkan menyebut para pemain seperti anak-anaknya sendiri. Sebelum berpisah, ia juga memberikan pesan emosional agar pemain tidak kecewa dan tetap menjalin hubungan baik dengan pelatih baru. Ini menunjukkan rasa peduli yang tulus terhadap perkembangan timnas ke depan.
Kedekatan ini menjadi hal yang dirindukan oleh publik. Sebuah relasi pelatih-pemain yang tak sekadar soal strategi, tapi juga tentang hati.
3. Deretan Prestasi dan Perubahan Positif untuk Sepak Bola Nasional
Selama melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mencetak banyak prestasi yang tak mudah dilupakan. Ia membawa perubahan besar dalam kualitas permainan dan pencapaian tim nasional di berbagai ajang.
Di bawah arahannya, Indonesia mencapai final Piala AFF 2020 meski akhirnya menjadi runner up. Selain itu, ia juga mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2021 dan menembus final Piala AFF U-23 2023. Ini menunjukkan konsistensinya dalam membentuk tim kompetitif di level regional.
Prestasi paling monumental adalah saat ia membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun. Tak berhenti di sana, skuad Garuda bahkan melaju ke babak 16 besar, pencapaian tertinggi Indonesia di level Asia sejauh ini.
Dari sisi peringkat dunia, Timnas Indonesia melonjak dari posisi ke-173 ke posisi sekitar 129-127 dalam ranking FIFA. Peningkatan ini merupakan buah dari strategi panjang yang dibangun STY secara disiplin dan bertahap.
Shin Tae-yong juga dikenal sebagai pelatih yang fokus pada regenerasi, memberikan banyak kesempatan kepada pemain muda, serta membangun mentalitas juara di dalam tim. Ia tidak hanya melatih, tapi membentuk pondasi jangka panjang untuk sepak bola Indonesia.
Semua hal ini meninggalkan jejak emosional yang kuat di hati para suporter. Tidak heran jika banyak yang merasa kehilangan dan rindu akan sosoknya yang begitu berdampak.