Crystal Palace mencatat sejarah dengan meraih trofi Community Shield untuk pertama kalinya. Mereka sukses menumbangkan Liverpool lewat drama adu penalti 3-2 setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal pada laga yang digelar di Stadion Wembley.
Kemenangan ini menjadi pelengkap musim luar biasa bagi Palace yang sebelumnya juga berhasil menjuarai Piala FA 2024–25. Keberhasilan terssbut sekaligus menempatkan mereka sebagai klub ke-24 yang mampu mengangkat trofi Community Shield.
Antara News melaporkan, pertandingan dimulai dengan tempo cepat. Liverpool langsung menunjukkan agresivitas sejak menit awal dan berhasil membuka keunggulan pada menit ke-4 melalui aksi Hugo Ekitike. Pemain baru The Reds itu melepaskan tendangan kaki kanan dari luar kotak penalti usai menerima umpan Florian Wirtz. Skor berubah menjadi 0-1.
Crystal Palace tak tinggal diam. Pada menit ke-17, mereka mendapatkan hadiah penalti setelah Jean-Philippe Mateta dijatuhkan oleh Virgil van Dijk di kotak terlarang. Mateta sendiri yang menjadi eksekutor berhasil menaklukkan kiper Liverpool dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Namun hanya berselang empat menit, Liverpool kembali unggul. Jeremie Frimpong yang berniat mengirim umpan silang dari sisi kanan justru melihat bola meluncur langsung masuk ke gawang Palace, mengecoh Dean Henderson. Skor 1-2 untuk Liverpool bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan semakin meningkat meski peluang berbahaya jarang tercipta. Liverpool berusaha mempertahankan keunggulan, sementara Palace terus mencari celah untuk menyamakan kedudukan.
Gol yang dinantikan fans Palace akhirnya hadir pada menit ke-77. Ismaila Sarr berhasil memanfaatkan umpan dari Will Hughes untuk menembus pertahanan Liverpool dan menaklukkan kiper. Skor kembali imbang 2-2 dan bertahan hingga waktu normal berakhir.
Pertandingan langsung berlanjut ke adu penalti tanpa perpanjangan waktu. Di sinilah kiper Palace, Dean Henderson, menjadi pahlawan. Ia berhasil menepis eksekusi penalti dari Mohamed Salah dan Harvey Elliott.
Selain itu, penendang Liverpool lainnya, yakni Alexis Mac Allister, juga gagal menunaikan tugasnya. Sementara penendang Palace mampu mengamankan tiga gol, memastikan kemenangan 3-2 di babak tos-tosan.
Van Dijk Akui Kecewa Berat
Kekalahan ini mendapat reaksi kecewa dari kapten Liverpool, Virgil van Dijk. Ia menyebut hasil ini sebagai awal yang kurang memuaskan dalam upaya timnya mempertahankan gelar Liga Primer Inggris musim ini.
"Jelas hari ini kami kalah, jadi itu bukan awal yang baik, tetapi kami harus menjalaninya pertandingan demi pertandingan," ujar Van Dijk kepada ESPN pada Minggu (10/8/2025) waktu setempat.
Menurutnya, Liverpool harus siap menghadapi musim yang akan berjalan ketat di semua kompetisi. Ia menyambung, "Musim ini akan sangat intens di semua kompetisi, dan kami harus siap menunjukkan kualitas kami dalam hal itu."
Van Dijk juga menegaskan bahwa meski ada hal positif dari laga ini, banyak hal yang harus diperbaiki. "Kami ingin memenangkan pertandingan ini, ini final, ini trofi yang kami perjuangkan, dan itu adalah bagian yang mengecewakan," tambahnya.
Arne Slot, pelatih Liverpool, menurunkan empat pemain baru sejak awal laga. Tiga di antaranya bahkan berkontribusi langsung pada gol di 20 menit pertama, termasuk Ekitike dan Frimpong. Sayangnya, keunggulan yang sudah mereka pegang dua kali tak mampu dipertahankan hingga peluit panjang berbunyi.
Crystal Palace kini tercatat sebagai klub yang pernah memenangkan Community Shield bersama tim-tim besar lainnya. Kemenangan ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi.
Musim 2025 menjadi salah satu tahun terbaik dalam sejarah klub karena berhasil mengamankan dua trofi bergengsi dalam genggaman. Dean Henderson pun pantas disebut sebagai salah satu kunci keberhasilan tersebut.