Inovasi Futsal Ramah Lingkungan: Rumput Sintetis dan Bola Daur Ulang

Hayuning Ratri Hapsari | Amalia Fatimatus Zahra
Inovasi Futsal Ramah Lingkungan: Rumput Sintetis dan Bola Daur Ulang
Ilustrasi Lapangan Futsal (Unsplash/Ben Griffiths)

Futsal merupakan salah satu olahraga yang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan lapangan yang tergolong lebih kecil dibanding lapangan sepak bola, membuat futsal digemari banyak orang karena praktis, cepat, dan dapat dimainkan hampir di mana saja.

Namun, di balik popularitasnya, futsal juga memiliki berbagai tantangan lingkungan. Untungnya, berbagai inovasi teknologi kini hadir menjadikan dunia futsal lebih ramah lingkungan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai inovasi teknologi yang ramah lingkungan, kita perlu tahu mengenai apa saja aspek-aspek penting yang ada di futsal. Aspek tersebut yaitu seperti ukuran lapangan dan standar ukuran bola futsal.

Ukuran Lapangan Futsal 

Ukuran lapangan futsal menurut standar FIFA untuk standar nasional dan internasional memiliki perbedaan. Untuk standar nasional, lapangan futsal memiliki panjang 25-42 meter, lebar 15-25 meter, serta jari-jari lingkaran tengah 3 meter.

Sedangkan untuk standar internasional, lapangan futsal memiliki panjang panjang 28-42 meter, lebar 18-25 meter, serta jari-jari lingkaran tengah 3 meter.

Ukuran Bola Futsal

Ukuran bola futsal menurut standar FIFA yaitu harus berbentuk bulat dan lingkaran bola memiliki ukuran minimal 62 cm dan maksimal 64 cm dengan berat minimal 400 g dan maksimal 440 g.

Sementara untuk tekanan bola atau saat memompa, harus 0-4-0-6 atmosfer atau sekitar 400-600 g per cm3.

Pantulan pertama bola tidak boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm, setelah dijatuhkan dari ketinggian 2 meter.

Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan

Berbicara mengenai lapangan dan bola futsal, ada inovasi teknologi yang ramah lingkungan digunakan untuk lapangan dan bola futsal.

Rumput Sintesis

Inovasi teknologi ramah lingkungan yang pertama yaitu rumput sintetis yang digunakan untuk permukaan lapangan futsal. Rumput sintetis memiliki keunggulan signifikan dibandingkan rumput alami, terutama dalam hal efisisensi sumber daya.

Lapangan futsal dengan rumput sintestis tidak memerlukan penyiraman, pemupukan, atau pemangkasan; sehingga dapat menghemat air serta mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan pupuk.

Dilansir dari Raga Sport, dalam jangka panjang, dampak lingkungan yang ditimbulkan rumput sintetis cenderung lebih rendah dibanding dengan penggunaan rumput asli karena minim perawatan intensitf.

Bola Daur Ulang

Inovasi teknologi ramah lingkungan di dunia futsal yang selanjutnya adalah bola futsal yang terbuat dari bahan daur ulang.

Palmas Premium Match Futsal Eco Ball dari Senda Athletics, merupakan contoh bola futsal yang terbuat dari bahan daur ulang. Dilansir dari website resmi Senda Athletics, Palmas Premium Match Futsal Eco Ball dibuat dari 80% bahan daur ulang yang setara dengan 20 botol air mineral plastik berukuran 330 ml.

AXIS Nation Cup 2025

Dengan semakin banyaknya inovasi ramah lingkungan di dunia futsal, mulai dari rumput sintetis hingga bola berbahan daur ulang; semangat untuk menjaga lingkungan kini bisa berjalan seiring dengan semangat kompetisi.

Salah satu kompetisi yang wajib diikuti adalah AXIS Nation Cup 2025 yang merupakan turnamen futsal antar sekolah menengah atas se-Indonesia. Tahun ini, AXIS Nation Cup 2025 hadir kembali di 40 kota untuk mencari SuaraParaJuara.

Kompetisi yang telah dimulai sejak 1 Agustus 2025, saat ini akan memasuki minggu ketiga.

Biar nggak ketinggalan keseruannya, segera kunjungi anc.axis.co.id untuk cek jadwal pertandingan, pantau live score, dan dan amankan tempat untuk nonton langsung di kotamu!

Buat kamu pengguna setia AXIS, mampir juga ke axis.co.id untuk dapetin beragam promo spesial yang bikin harimu makin seru.

Jadi, tunggu apalagi?

Ayo ikuti keseruan AXIS Nation Cup 2025 buat denger langsung suara dari para juara.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak