Proses naturalisasi striker keturunan Indonesia-Belanda, yakni Mauro Zijlstra benar-benar menyita perhatian banyak media. Setelah proses naturalisasi striker berusia 20 tahun tersebut ramai diulas media lokal Indonesia, kini, media luar negeri beramai-ramai juga memberitakan proses naturalisasi striker asal klub Belanda, FC Volendam tersebut.
Terbaru, media asing asal Vietnam, Soha menyoroti proses naturalisasi Mauro Zijlstra yang dianggap terkesan buru-buru. Melansir dari laman resminya, soha.vn, media yang kerap memberitakan proses naturalisasi di skuad timnas Indonesia ini menyebut PSSI menjadi khawatir tak lolos ke Piala Dunia 2026 dan langsung buru-buru menaturalisasi Mauro Zijlstra.
“Indonesia diperkirakan akan menghadapi banyak kesulitan di babak keempat kualifikasi Asia, Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, mereka berupaya untuk mendapatkan lebih banyak pemain naturalisasi,” tulis media Soha.
Pernyataan yang ditulis oleh media Soha ini dikarenakan PSSI, khususnya ketua umumnya, yakni Erick Thohir merasa panik dan kecewa dengan progress striker naturalisasi lainnya di timnas Indonesia, yakni Ole Romeny dan Jens Raven. Melansir dari beberapa sumber di laman berita suara.com, Ole Romeny sendiri saat ini diprediksi tak bisa memperkuat timnas Indonesia dikarenakan masih menjalani pemulihan cedera yang didapatkannya saat berlaga bersama Oxford United di turnamen pra-musim Piala Presiden 2025.
Sementara itu, Erick Thohir juga menyoroti performa Jens Raven dan striker muda timnas Indonesia U-23, yakni Hokky Caraka. Mantan pemilik klub Inter Milan tersebut dinilai tak puas dengan performa kedua striker muda tersebut saat ini.
Lebih lanjut lagi, Erick Thohir diprediksi akan segera mempercepat proses naturalisasi Mauro Zijlstra guna mengantisipasi kondisi lini depan skuad garuda di babak round 4 nantinya. Bahkan, dirinya disebut-sebut akan menemui Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto guna meminta rekomendasi naturalisasi Mauro Zijlstra secara resmi.
“Tunggu saja sedikit lebih lama. Saya sudah bilang lini depan memang perlu diperkuat. Soal pertahanan dan lini tengah, saya rasa sudah bagus sekarang. Saya akan segera melapor kepada presiden. Mungkin minggu depan saya akan mengajukan proposal dengan nama-nama spesifik,” ujar Erick Thohir seperti yang dikutip laman soha.vn.
Media Vietnam Sebut Keputusan Naturalisasi Indonesia Perlu Dipikirkan Lagi
Di sisi lain, media Vietnam, Soha menyebut keputusan Indonesia untuk melakukan proses naturalisasi Mauro Zijlstra dianggap terlalu buru-buru dan tak memikirkan kebutuhan skuad saat ini. Hal ini jelas berbeda saat skuad Indonesia masih dilatih oleh Shin Tae-yong. Kala itu, proses naturalisasi benar-benar atas rekomendasi pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Kini, di era Patrick Kluivert seakan-akan proses naturalisasi dilakukan asal-asalan dan tak melihat dari kebutuhan tim yang ada. Hal inilah yang kemudian dikritik oleh media Vietnam sebagai bentuk kepanikan yang dilakukan oleh pengurus PSSI guna memperbesar peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Sepak bola Indonesia memang sudah terbiasa dengan naturalisasi pemain, tetapi setiap kesepakatan perlu dipertimbangkan dengan cermat agar sesuai dengan gaya bermain dan memberikan hasil yang nyata. Di bawah arahan Presiden PSSI, proses ini sedang berlangsung dengan segera, dengan harapan dapat menyediakan tambahan pemain yang dibutuhkan untuk tim nasional dalam kampanye Piala Dunia 2026 mendatang,” tulis media Soha.
Akan tetapi, langkah yang diambil oleh PSSI dengan mempercepat proses naturalisasi Mauro Zijlstra memang cukup dimaklumi dan dipahami. Jika Ole Romeny nantinya benar-benar tak bisa memperkuat timnas Indonesia di babak round 4 nanti, tentunya hal ini akan menjadi sebuah kerugian bagi skuad garuda.
Belum lagi di babak round 4 nanti timnas Indonesia tergabung di grup B bersama Irak dan Arab Saudi guna memperebutkan 1 tiket lolos otomatis ke ajang Piala Dunia 2026. Tentunya keputusan ini pastilah sudah dipertimbangkan oleh pengurus PSSI dan staf kepelatihan timnas Indonesia.