Debut Calvin Verdonk bersama Lille langsung menjadi sorotan media Prancis. Dalam pertandingan Ligue 1 melawan RC Lens, sang pemain tampil sebagai starter dan menunjukkan karakter bermain yang agresif. Meski begitu, laga perdana tersebut tidak berjalan mulus karena Lille harus menelan kekalahan telak 0-3.
Media ternama Prancis, L’Equipe memberikan ulasan khusus soal penampilan bek kiri berdarah Indonesia itu. Menurut laporan mereka, Verdonk langsung merasakan kerasnya atmosfer Ligue 1. Tekel terhadap gelandang Lens, yakni Mamadou Sangare berbuah kartu kuning dan menjadi catatan yang cukup disorot.
“Tidak butuh waktu lama bagi pemain berdarah Indonesia ini untuk menunjukkan agresivitasnya, meski harus berurusan dengan kartu kuning akibat tekel kurang sempurna terhadap gelandang Lens, Mamadou Sangare,” tulis L’Equipe sebagaimana diungkap Suara.com, Minggu (21/9/2025).
Media tersebut juga menegaskan bahwa Verdonk memang dikenal sebagai pemain bertahan yang tangguh. Meski lahir dan besar di Belanda, ia memilih untuk membela Timnas Indonesia, negara asal ayahnya. Sejak debutnya pada Juni 2024, Verdonk sudah mengoleksi 11 caps bersama Garuda.
Namun, tidak semua media memberikan ulasan positif. Portal sepak bola Footmercato justru memberi nilai 3.5/10 untuk penampilan sang pemain. Menurut mereka, Verdonk kesulitan membendung pergerakan Florian Thauvin di sisi kanan. Bahkan, kelemahan tersebut membuat sisi kiri Lille terbuka dan dimanfaatkan Lens untuk mencetak gol ketiga.
“Verdonk kesulitan menghadapi pergerakan Thauvin di sisi kanan, meninggalkan sisi kiri Lille terbuka saat gol ketiga Lens terjadi,” demikian kata Footmercato.
Nilai rendah itu menjadi tamparan sekaligus bahan evaluasi bagi pemain yang baru saja menorehkan sejarah untuk sepak bola Indonesia.
Dalam laga tersebut, Lille memang tampil kewalahan menghadapi tekanan tuan rumah. Tiga gol Lens dicetak oleh Wesley Said, Florian Thauvin, dan Rayan Fofana. Hasil itu membuat debut Verdonk sedikit ternodai, meski secara individu ia juga mencatatkan sejumlah kontribusi penting.
Menariknya, catatan sentuhan bola yang cukup banyak, operan kunci, hingga duel udara yang berhasil dimenangkannya menjadi bukti bahwa ia mampu bersaing di level tinggi.
Rating Rendah Bukan Alasan Menyerah, Kiprah Calvin Verdonk Bangkitkan Gairah Sepak Bola Tanah Air
Nilai rendah dari Footmercato memang bisa mengecewakan, tetapi hal itu sebaiknya tidak dianggap aib. Justru, kritik yang diterima Verdonk bisa menjadi motivasi untuk memperbaiki aspek tertentu dalam permainannya. Seorang pemain profesional dituntut untuk terus berkembang, apalagi di kompetisi seketat Ligue 1.
Selain itu, menjaga mental positif dan siap menerima kritik juga menjadi kunci penting. Rating rendah bukan berarti kegagalan total, melainkan tanda bahwa masih ada ruang untuk berkembang. Dengan pendekatan ini, Verdonk bisa membalik keadaan dan menjadi bagian penting dari strategi Lille di Ligue 1.
Bagi penggemar sepak bola Indonesia, perjalanan Verdonk di Prancis jelas sangat dinantikan. Ia mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang tampil di Ligue 1. Fakta tersebut tentu membuat debutnya bersama Lille punya arti besar, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga untuk citra sepak bola Tanah Air.
Para fans Timnas Indonesia melihat langkah Verdonk sebagai kebanggaan sekaligus harapan. Bermain di liga top Eropa adalah mimpi banyak pemain, dan Verdonk berhasil mewujudkannya. Kini, dukungan penuh dari suporter bisa menjadi energi tambahan baginya untuk tampil konsisten.
Perjalanan Calvin Verdonk bukan hanya tentang karier individu, tetapi juga perjalanan bersejarah bagi sepak bola Indonesia. Apapun rintangannya, ia sudah mencatatkan tinta emas sebagai pionir di Ligue 1. Kini, publik menanti konsistensi dan kontribusinya, baik di Lille maupun Timnas Garuda.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS