Gempuran Bahasa Asing terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Munirah | Azka Khairunnis
Gempuran Bahasa Asing terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Ilustrasi Para Mahasiswa. (shutterstock.com)

Perkembangan zaman membuat banyak masyarakat memandang sebelah mata dalam menggunakan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari. Mereka menganggap dengan menggunakan bahasa asing akan lebih tinggi derajatnya atau lebih percaya diri dibanding menggunakan bahasa Indonesia.

Bahkan tidak jarang ditemukan di luar sana banyak orangtua yang lebih bangga anaknya pintar dalam berbicara bahasa asing dibandingkan pintar dalam berbicara bahasa Indonesia.

Bahasa asing di era yang serba modern ini memang menjadi sebuah kebutuhan dalam berbagai aspek. Namun, sudah seharusnya sebagai masyarakat Indonesia terlebih mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa kuat dalam mempertahankan kedudukan bahasa Ibu Pertiwi, karena Indonesia akan kehilangan jati dirinya apabila masyarakatnya tidak menghargai bahasanya sendiri.

Eksistensi bahasa Indonesia dalam pergaulan masyarakat di era globalisasi

Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam bidang ilmu pengetahuan pada era globalisasi perlu diperhatikan oleh masyarakat. Karena banyaknya sumber seperti buku, jurnal, dan penelitian yang lebih banyak memakai bahasa asing, membuat pelajar dituntut untuk mempelajari bahasa asing sebagai penunjang untuk memahami dan mengambil ilmu dari apa yang telah dipelajari.

Hal ini dapat menjadi kekhawatiran besar bagi bangsa Indonesia, karena penggunaan bahasa asing yang tidak terkendali dalam pergaulan masyarakat dapat menyingkirkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai indetitas bangsa Indonesia. Mengerikan sekali bukan?

Tantangan bangsa Indonesia dalam menghadapi gempuran bahasa asing

Maraknya penggunaan bahasa asing membuat masyarakat kita seringkali tidak memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan tidak sesuai pada tempatnya, terutama pada kalangan remaja. Contohnya, banyak remaja zaman sekarang lebih gaul dan lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa asing walaupun kemampuan bahasa asingnya sebenarnya tidak seberapa.

Lalu, pada fenomena campur kode yang sering kita jumpai di media sosial. Mereka mencampuradukkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia. Padahal, kaidah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki struktur dan aturan yang berbeda, sehingga kita tidak bisa seenaknya mencampuradukkan kedua bahasa tersebut.

Selain itu, pemimpin di Indonesia saat ini mengungkapkan pikiran atau pendapatnya lebih banyak menggunakan istilah asing daripada menggunakan bahasa Indonesia. Mereka beranggapan bahwa jika menggunakan bahasa asing akan lebih tinggi derajatnya (prestise) dan akan dicap lebih pintar.

Terakhir, banyaknya pelajar saat ini yang lebih menyukai pelajaran bahasa Inggris ketimbang pelajaran bahasa Indonesia yang notabenenya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari. Hal seperti inilah yang membuat penggunaan bahasa Indonesia dalam pergaulan masyarakat kita lama kelamaan semakin memudar.
 
Upaya mengatasi gempuran bahasa asing di tengah pelajar dan mahasiswa di Indonesia

Fenomena pergeseran bahasa Indonesia yang tengah marak ini merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Kelestarian bahasa Indonesia pun tentunya tidak lepas dari kesadaran warga negara Indonesia itu sendiri akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, dalam rangka menjaga eksistensi bahasa Indonesia di era globalisasi ini, bangsa Indonesia memerlukan sikap positif dari masyarakat untuk membantu bahasa Indonesia dalam mempertahankan eksistensinya dengan cara menunjukkan sikap bangga dan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia.

Tidak hanya itu, guru atau dosen sebagai pendidik juga memiliki peran penting dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia dengan cara mengubah pola mengajar di dalam kelas agar peserta didik tidak bosan dalam mempelajari bahasa Indonesia. Sebab, jika peserta didik saja bosan dengan pelajaran bahasa Indonesia, tentu saja akan menurunkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.

Kesadaran warga negara Indonesialah yang membuat kedudukan bahasa Indonesia semakin kuat di era globalisasi ini. Tanpa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berbahasa yang baik, sudah pasti penggunaan bahasa Indonesia akan tersingkirkan jika masyarakatnya saja tidak perduli akan eksistensi dari bahasa Indonesia itu sendiri dan bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak