Beberapa hari terakhir, beranda YouTube saya penuh dengan berita Lesti-Billar. Uniknya, pihak yang mengunggah berita tersebut adalah media-media yang berada di bawah naungan MNC Group yakni MNCTV, RCTI, dan GTV. Sering kali, judul-judul berita yang disuguhkan itu clickbait. Bahkan, bila diperhatikan judul beritanya itu terkesan memojokkan pihak Lesti Kejora dan Rizky Billar.
Ketika dibaca isinya, ternyata nggak sesuai ekspektasi yang ditimbulkan oleh judulnya. Apa yang dilakukan oleh MNC Group ini bisa dibaca sebagai sebuah upaya menyaingi (menjatuhkan) pamor TV sebelah. TV yang menjadi panggung Lesti-Billar. Ya, TV mana lagi kalau bukan sang pemilik soundtrack andalan, “Kumenangis... Membayangkan betapa kejamnya dirimu...”.
Berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan MNC Group, Indosiar juga pernah atau bahkan mungkin sering menyoroti Lesti demi mendongkrak rating mereka. Hal ini bisa kita lihat dari kasus bertenggernya nama pelantun lagu Kejora tersebut di posisi 5 dalam daftar wanita cantik di dunia 2020 versi Top Beauty World.
Nggak tanggung-tanggung, Lesti bahkan dikabarkan mengalahkan Lisa BLACKPINK dan Emma Stone. Ya nggak gempar gimana coba kalau kayak gitu? Indosiar memberitakan hal tersebut tentu dengan rasa yang sangat bangga.
Eh, setelah ditelusuri ternyata kabar itu cuma hoaks. Lho, lho, lho... Ini gimana ceritanya kok televisi mainstream bisa bangga memberitakan hoaks? Jawabannya satu, “Demi rating!”.
Kembali ke Lesti-Billar. Kehebohan yang terjadi di jagat maya terkait mereka disebabkan oleh fakta mengejutkan bahwa ternyata Lesti sudah hamil saat melangsungkan pernikahan Agustus lalu.
Guna meredam geger gedhen tersebut, pihak Lesti-Billar pun mengaku bahwa mereka sebenarnya sudah nikah siri pada awal 2021. Lantas, apakah jagat maya seketika tenang dengan cara tersebut? Oh, tentu saja tidak, kawan! Justru makin rame. Buktinya, ada beberapa pihak yang berniat melaporkan Lesti-Billar. Ada juga yang membela mereka berdua.
Yah, terlepas dari terbaginya kubu tersebut, bagaimana pun segala sesuatu harus diambil hikmahnya; termasuk apa yang terjadi pada Lesti-Billar ini. Oleh sebab itu, di sini saya mencoba memaparkan hikmah yang bisa dipetik dari hal tersebut.
1. Living Hadis
Living hadis bisa didefinisikan sebagai upaya menghidupkan nilai-nilai yang terkandung dalam hadis. Artinya, hadis tak dibiarkan hanya sebagai teks yang dibaca atau ucapan yang didengar. Hadis juga diupayakan mewujud sebagai praktik dalam kehidupan.
Nah, Lesti-Billar (entah mereka berdua menyadari atau tidak) sebenarnya sudah melakukan living hadis. Lho, kok bisa? Hadis mana saja yang nilai-nilainya mereka hidupkan?
Pertama, hadis riwayat Ibn Majah. Hadis ini intinya menjelaskan bahwa menikah adalah sunnah Nabi Muhammad saw, juga berisi perintah untuk segera menikah bagi yang telah mampu. Baik Lesti maupun Billar sama-sama udah mampu kan? Dan, bahkan mungkin mereka udah mampu dan ‘siap’ sejak awal 2021.
Makannya mereka segera nikah waktu itu, meskipun siri. Nggak salah kan mereka? Ditambah lagi, dalam hadis tersebut juga nggak ada larangan nikah siri dengan catatan hadis tersebut dipahami secara tekstual.
Kedua, hadis riwayat Muttafaq ‘Alaih (al-Bukhari dan Muslim) yang menerangkan bahwa menikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Berdasar apa yang telah terjadi pada Lesti, kita tahu lah ya tujuan nikah yang mana yang sudah mereka berdua taati.
Lagi-lagi, mereka nggak salah kan? Mereka cuma berupaya melakukan living hadis. Ketiga, hadis riwayat Imam al-Bukhari yang penggalan terjemahnya kurang lebih begini, “...Adakanlah walimah meski hanya dengan seekor kambing!”.
Lesti-Billar sudah menaati perintah Nabi SAW tersebut kan? Bahkan, walimah (pesta pernikahan) mereka lebih dari seekor kambing nilainya, disiarkan di TV pula. Jadi, bisa disimpulkan bahwa acara pernikahan Lesti-Billar itu bukan semata untuk konten televisi, tapi merupakan bentuk implementasi perintah Nabi.
2. Bukti Kecerdasan Masyarakat Indonesia
Berdasarkan survei PISA (Programme for International Student Assesment) yang diselenggarakan pada tahun 2018, menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 74 dari 79 negara dalam hal kualitas siswa yang dimiliki.
Namun, sebenarnya SDM kita nggak seburuk itu kok. Beneran. Bisa kita lihat dari reaksi para netizen atas pengakuan Lesti-Billar bahwa mereka sudah menikah (siri) awal 2021. Tak sedikit di antara para netizen yang menyumbang teori terkait tanggal pasti nikah siri tersebut.
Ada yang berteori dengan berdasar jumlah mahar yang diberikan saat itu. Maharnya uang 75 ribu yang berjumlah 21. Mereka lantas menduga kuat bahwa tanggal nikah siri Lesti-Billar terwakili oleh mahar tersebut, yakni 7-5-2021. Ini merupakan satu keahlian (kecerdasan) yang belum tentu dimiliki oleh warga negara lain.
Padahal, pihak Lesti-Billar hanya memberikan clue dua kata, “awal 2021”. Namun, nyatanya netizen Indonesia bisa menemukan jawaban (meski masih hanya sebuah dugaan) dengan mencocokkanya dengan variabel lain yang mereka ketahui.
Nah, dari sini bisa kita simpulkan bahwa hasil survei PISA tak sepenuhnya benar. Toh, yang dijadikan ukuran survei oleh mereka adalah kemampuan dalam membaca, matematika, dan sains. Coba kalo ditambah, “Kemampuan nalar teoretis-kritis terhadap gosip selebritis”, pasti Indonesia bertengger gagah di posisi teratas.
3. Fakta Emak-emak
Selama ini kita mungkin hanya tahu bahwa emak-emak itu adalah raja di jalanan yang haram di lawan. Namun, setelah kasus Lesti-Billar yang menghebohkan jagat maya baru-baru ini, kita akhirnya sadar dan tahu bahwa emak-emak khususnya fans fanatik Lesti-Billar juga merupakan raja di dunia digital, yang jangan sekali-kali dibantah jika Anda ingin hidup tenang. Nggak percaya? Coba aja comment sinis di postingan yang mengulas Lesti-Billar, lalu tunggu apa yang terjadi.