Citra Pasar Kemiri Pada Saat Pandemi Covid-19 di Depok

Candra Kartiko | fajar iqbal wibowo
Citra Pasar Kemiri Pada Saat Pandemi Covid-19 di Depok
sumber : https://images.app.goo.gl/MmnZ1PukWC9pfs5Z8/fajariqbal

Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease-19) telah mempengaruhi citra Pasar Kemiri Depok. Mulai dari kenaikan harga atau penurunan harga pada sayur-sayuan, daging, bahkan kebutuhan bumbu dapur. Pada saat pandemi, sangat banyak beragam kenaikan harga di Pasar Kemiri. Masyarakat mulai mengeluh, karena dimasa Pandemi Covid-19 ini, keadaan ekonomi para masyarakat tentunya tidak stabil. Tetapi masyarakat tidak bias terus menerus untuk mengeluh. Apalagi tentang urusan kebutuhan rumah tangga. 

Kenaikan yang dialami di Pasar Kemiri tidak berangsur lama. Kenaikan di Pasar Kemiri karena awal masa pandemi dan bulan-bulan tertentu saja. Selebihnya harga penjualan di Pasar Kemiri tetap stabil. Disaat masa pandemi ini pemerintah sempat memberikan Bansos (Bantuan Sosial), jadi masyarakat sangat terbantu. Walaupun dimasa pandemi seperti ini Pasar Kemiri tidak pernah di tutup. Pasar Kemiri tetap menjalan kan aktivitasnya seperti biasa. Kembali lagi kepada para masyarakat, dan para pedagang umtuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pasar Kemiri Depok

Dampak Pandemi Covid-19 bukan hanya Indonesia yang terpapar oleh Virus Covid-19, tetapi seluruh dunia yang terpapar oleh virus ini. Karena adanya Covid-19 ini, banyak sekali menelan korban jiwa, apa lagi rata-rata orang yang meninggal karena Virus ini adalah lansia.

Tidak hanya di Indonesia, bahkan seluruh dunia, karena Virus ini tidak dapat terlihat, tetapi sangat mematikan. Akibat nya pemerintah memberi himbauan untuk me-lock down semua aktivitas, mulai dari perkantoran, perdagangan, bahkan bertemu dengan orang-orang. Ini sangat melumpuhkan perekonomian masyarakat, tidak hanya perekonomian di Indonesia tetapi seluruh dunia. Tetapi dengan berjalan nya waktu, himbauan ini sudah tidak terlalu ketat saat seperti awal Covid-19 ini menyerang dunia.

Pemerintah di Indonesia khusus nya tetap memperbolehkan adanya aktivitas di luar rumah, dengan syarat memenuhi semua Protokol Kesehatan. Orang-orang sudah mulai pergi ke kantor, walau harus diselingkan dengan bekerja dirumah atau WFH.

Dan para pedagang pun mulai berdagang lagi, dengan hal nya para pedagang di Pasar Kemiri Depok, para pedagang sudah mulai melakukan para aktivitasnya. Dan orang-orang pun banyak yang berdatangan ke Pasar Kemiri Depok. Pasar Kemiri Depok sempat mengalami penurunan, dan kenaikan, hal ini juga menyebabkan naik turun nya pendapatan para pedagang Pasar Kemiri Depok.

Kenaikan harga di pasar membuat sejumlah pedagang khawatir akan mempengaruhi harga keburuhan lainnya yang akan berimbas pada daya beli masyarakat. Penurunan ini disebabkan adalah  waktu itu pemerintah membuat kebijakan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akan tetapi kini Pasar Kemiri sudah tidak lagi adanya penurunan, karena para Ibu Rumah Tangga (IRT) perlu membeli keperluan untuk memasak di rumah.

Kenaikan BeragamPenjualan di Pasar Kemiri Depok

Permasalahan tentang kenaikan beragam penjualanan di Pasar Kemiri Depok, di tengah masa Pandemi Covid-19. Tentu sangat beragam sekali. Kita ambil salah satu contoh bahan masakan seperti cabai, cabai sangat di butuhkan untuk bahan memasak atau pelengkap.

Kenaikan harga cabai mengalami kenaikan yang drastis seharga Rp 130.000 per/kg, padahal sebelum mengalami kenikan harga cabai Rp 40.000 per/kg. Bawang juga mengalami kenaikan harga yang drastis, mulai dari bawang putih ataupun bawang merah. Bawang putih sempat mengalami kenaikan sebesar Rp 30.000 per/kg, padahal sebelum naik harga bawang putih Rp 25.000 per/kg, dan bawang putih Rp 44.000 per/kg, padahal sebelum mengalami kenaikan, harga bawang putih Rp 30.000 per/kg.

Dengan kenaikan harga tersebut tidak menjadi penghalang dan mengurangi masyarakat untuk berdatangan berbelanja di Pasar Kemiri Depok. Karena rata-rata masyarakat sudah tidak asing lagi dengan kenaikan harga tersebut. Kenaikan harga tersebut sangat berpengaruh untuk kehidupan masyarakat, dan kenaikan harga tersebut menambah beban bagi masyarakat menengah kebawah.

Akibat Kenaikan Harga di Pasar Kemiri Depok 

Kenaikan ini drastis sekali sekali sehingga sangat merugikan bagi para produsen dan konsumen. Karena di masa pandemi ini perekonomian masyarakat tidak stabil seperti biasanya. Masyarakat harus banyak berfikir disaat ingin mengeluarkan uang, untuk membeli sesuatu yang tidak penting.

Apabila kenaikan ini terus menerus, maka sangat merugikan masyarakat dikalangan menengah kebawah. Masyarakat mengandalkan untuk membeli sayur-sayuran, tahu,dan tempe. Karena ini merupakan bahan makanan yang harganya selalu terjangkau dikalangan masyarakat

Tetapi biasanya kenaikan ini tidak lama, hanya diwaktu-waktu tertentu saja, seperti saat memasuki awal bulan Ramadhan, saat menjelang hari raya atau lebaran. Atau bahkan disaat musim hujan. Sebaiknya masyarakat harus belajar cara untuk mengatur kebutuhan dengan baik. Dan pintar untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa sajakan yang harus di utamakan. Dan tuntuk Pemerintah, masalah ini cukup serius sebaiknya bertindak secara tegas dan baik.

Para pedagang Pasar Kemiri Depok sudah melakukan aktivitas seperti biasanya,yaitu berdagang. Pasar Kemiri Depok sempat mengalami penurunan dan kenaikan, hal ini juga menyebabkan naik turun nya pendapatan para pedagang Pasar Kemiri Depok.

Kenaikan harga di pasar membuat sejumlah pedagang khawatir akan mempengaruhi harga kebutuhan lainnya yang akan berimbas pada masyarakat. Akan tetapi Pasar Kemiri Depok kini sudah tidak lagi mengalami penurunan, karena para Ibu Rumah Tangga (IRT) perlu membeli keperluan untuk memasak di rumah.

Apalagi di saat sudah memasuki awal bulan Ramadan, banyak sekali orang-orang bepergian ke Pasar Kemiri untuk membeli kebutuhan, dan stok bahan-bahan makanan untuk di rumah. Dengan kenaikan harga tersebut tidak menjadi penghalang dan mengurangi masyarakat untuk berdatangan berbelanja di Pasar Kemiri Depok.

Kenaikan harga tersebut sangat berpengaruh untuk kehidupan masyarakat, dan kenaikan harga tersebut menambah beban bagi masyarakat menengah kebawah. Kenaikan harga di Pasar Kemiri Depok juga berakibat pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhannya, tapi setelah langkanya bahan-bahan pokok mereka mulai membatasinya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak