Me and Yoursay: Kisah Pengalaman Seorang Penulis Lepas Mengasah Kreativitas

Ayu Nabila | Armand IS
Me and Yoursay: Kisah Pengalaman Seorang Penulis Lepas Mengasah Kreativitas
Ilustrasi Tampilan Yoursay (DocPribadi/souparmand)

Sudah genap setahun saya sebagai seorang penulis lepas berdinamika dalam Yoursay yang dikelola oleh Suara.com yang menyediakan wadah bagi para penulis pemula untuk berkreasi.

Banyak pengalaman yang saya dapat dalam satu tahun tersebut. Tentunya, selain sekadar sebagai sarana membangun portfolio kepenulisan, saya dapat berbagi pengetahuan dengan sesama penulis Yoursay sekaligus mengasah kreativitas saya dalam menulis sebuah konten tulisan yang menarik dan tentunya informatif.

Kali ini, izinkan saya membagikan kisah saya sebagai seorang penulis lepas di platform Yoursay sekaligus bernostalgia pengalaman dalam genap satu tahun berdinamika dan menjadi sahabat Suara.com.

Menulis artikel di Yoursay sebagai sebuah keseharian

Setiap hari, setidaknya saya menyisihkan waktu untuk menulis di Yoursay. Saya sendiri adalah seorang pembelajar yang menekuni bidang ilmu filsafat di sebuah universitas di Yogyakarta, sehingga ilmu yang saya pelajari mengharuskan saya untuk menulis sebagai kemampuan utama yang harus diasah. Setidaknya, setiap harinya saya berbagi perspektif mengenai berbagai isu dan media seperti film, serial, dan buku melalui pengetahuan dan analisis mendalam saya.

Selain menulis, saya juga menikmati waktu luang dengan menonton film, menonton serial, dan membaca buku di beberapa kesempatan. Tentu, ilmu yang saya pelajari di kuliah mengharuskan saya memandang sesuatu secara mendalam di balik hal-hal yang terlihat sekilas secara visual.

Saya sering menganalisis unsur-unsur tersembunyi dalam suatu media yang saya konsumsi. Aspek tersebut antara lain aspek sosial, budaya, politik, dan aspek-aspek lainnya dalam film maupun series. Saya bagikan analisis dalam bentuk tulisan sederhana yang saya unggah melalui platform Yoursay.

Yoursay telah memberikan wadah bagi saya untuk berbagi pengetahuan saya tersebut ke publik. Yoursay juga memberikan kesempatan bagi para penulis untuk membahas topik yang luas sesuai dengan minat penulis, sehingga menjadikan Yoursay wadah utama bagi saya untuk membagikan tulisan saya. Selain itu, Yoursay memberikan berbagai insentif bagi para penulis yang tentu bermanfaat bagi saya.

Berbagi pengetahuan dan mengenal gaya penulisan penulis lain

Kreativitas adalah kemampuan utama yang saya asah ketika berdinamika di dalam Yoursay. Saya mengembangkan kemampuan untuk menyajikan informasi dan pengetahuan yang saya miliki ke publik secara menarik. Tentu, saya juga berkesempatan membaca tulisan penulis lain yang mengangkat berbagai topik di luar lingkup pengetahuan yang saya tekuni, seperti geografi, aktivisme sosial, hingga kesehatan dan menjalin hubungan sosial. Melalui pembacaan tersebut, saya juga dapat mengenal perspektif dan gaya penulisan dari penulis hebat lainnya di platform Yoursay.

Secara tidak langsung, saya berinteraksi dengan penulis lain saat berdinamika di Yoursay. Karena, saya berbagi pengetahuan dan perspektif saya ke mereka, dan sebagai timbal baliknya saya membaca tulisan mereka yang mengangkat topik di luar wawasan saya. Maka dari itu, saya selain sebagai wadah mengasah, saya menganggap Yoursay sebagai wadah berbagi intelektualitas.

Yoursay dan berbagai event penulisan yang menarik

Sebagai platform jurnalistik, Yoursay juga mengadakan berbagai event penulisan. Rangkaian event tersebut menantang saya untuk menulis topik tertentu dan menyajikannya dengan gaya menulis yang saya miliki. Sehingga, saya selalu menanti-nanti event yang diselenggarakan oleh Yoursay.

Saya telah mengikuti beberapa event penulisan yang diselenggarakan oleh Yoursay. Beberapa yang saya dapat sebutkan salah satunya ada penulisan review UMKM, penulisan pahlawan kekinian, hingga penulisan pandangan mengenai kecantikan. Event tersebut saya ikuti dan saya menyajikan tulisan saya dengan perspektif dan pengetahuan yang saya miliki.

Khususnya dalam event menulis kecantikan versi diri sendiri, saya mengangkat topik tentang standar kecantikan sebagai produk kolonialisme. Harapannya memberikan inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk bangga menjadi cantik tanpa harus tunduk standar kecantikan peradaban Barat yang memberatkan.

Saya bersyukur dapat mengenal platform Yoursay karena telah mewadahi tulisan saya untuk disajikan ke publik. Saya tidak memiliki kritik atau saran apapun karena bagi saya, Yoursay yang sekarang sudah lebih dari cukup dalam memberikan saya kemudahan dan kesempatan untuk menulis. Terima kasih Yoursay, terima kasih Suara.com, sukses selalu!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak