Hari Tri Suci Waisak merupakan Hari Raya bagi Seluruh Umat Buddha. Hari Tri Suci Waisak bertujuan untuk memperingati tiga peristiwa penting yang selalu diingat oleh umat Buddha.
Apa saja tiga peristiwa penting itu? Kelahiran Pangeran Siddhartha pada 623 SM, Pangeran Siddhartha menjadi Buddha setelah mencapai penerangan agung pada 588 SM dan wafatnya Buddha Gautama tepatnya pada 543 SM.
Saat ini, Hari Raya Waisak jatuh pada 16 Mei 2022. Umat Buddha akan bersama-sama bersuka cita merayakan Hari Raya Waisak 2566 BE dan akan menyambut detik-detik waisak pada pukul 11:13:46 WIB dengan berbagai macam prosesi yang akan dijalani.
Hari Tri Suci Waisak, hari yang penuh cinta kasih. Umat Buddha akan belajar untuk bisa melepaskan kemelekatan dalam diri. Cara sederhana untuk tidak lagi melekat, kita bisa dengan berbagi kepada saudara-saudara yang membutuhkan. Berbagi itu sebuah keindahan.
Dengan penuh cinta kasih, mari kita semua untuk bisa saling menghargai, untuk bisa memberi kepedulian kepada semua makhluk hidup. Saat cinta kasih tumbuh pada diri sendiri, di saat itulah perbuatan buruk akan menjauh dari pikiran. Kebencian pun akan segera menghilang dari dalam diri. Maka ketenangan dan kedamaian akan segera terwujud.
Cinta kasih yang universal, menyatukan semua perbedaan. Saling menghargai sudah jadi hal yang harus dilakukan jika adanya perbedaan. Bukan hanya itu, Hari Raya Waisak bisa menjadi momentum untuk introspeksi diri. Jika kita sering melakukan hal-hal buruk, setidaknya sekarang kamu harus bisa lebih mengontrol perilaku sendiri.
Jika dulu sering sekali membenci pada orang lain, sekarang sadarlah bahwa kebencian hanya menjadi musuh dalam diri kita, dan cobalah untuk bebas dari rasa benci dengan cara menyikapi kebencian secara bijaksana, pastinya akan lebih damai di hati.
Tebar cinta kasih kepada semua tanpa terkecuali. Kita semua akan bisa bersatu jika kita memang mempunyai rasa cinta kasih. Saat seseorang berada dalam kesusahan, jangan menjauh lebih-lebih menertawakan, sebaiknya tolonglah semampu yang kita bisa.
Jika kemarahan timbul dalam hidupmu, cobalah balas dengan cinta kasih. Seperti kalimat ini, "Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian. Tetapi, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci. Inilah satu hukum abadi." (Dhammapada, Yamaka-Vagga syair V)
Cinta kasih memang menenangkan dan mampu membuat kedamaian. Mari kita semua mengembangkan cinta kasih, agar memperoleh kebahagiaan untuk kita semua. Tidak ada yang telat untuk mengubah diri sendiri menjadi orang yang lebih baik.