Menyatukan perjuangan dalam politik merupakan salah satu ikhtiar untuk menuju puncak kekuasaan tertinggi di negeri ini. Mulai dari ketua umum, pendiri, majelis tinggi atau apa pun namanya dalam struktur partai mulai merapat satu dengan yang lainnya. Seiring dengan semakin terbukanya pembicaraan berbagai kepentingan tersebut, maka menjadikan tujuan nasional bangsa sebagai tema utama dalam sebuah kolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik. Terlepas dari siapa yang nanti akan memimpin, dan dengan warna kendaraan politik apapun, maka kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas dan pemikiran utama.
Tantangan Kemiskinan
Badan Pusat Statistik beberapa waktu lalu sudah mengumumkan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,34 juta orang pada Maret 2022 dibandingkan pada September 2021. Keadaan ini merupakan indikator semakin membaiknya kondisi bangsa setelah berjuang dalam masa-masa sulit pandemi.
Rata-rata garis kemiskinan per rumah tangga miskin sebesar Rp. 2.395.923 dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4,74 jiwa. Pulau Jawa merupakan penyumbang utama dalam jumlah penduduk miskin yaitu 13,85 juta jiwa, kemudian disusul Pulau Sumatra dengan jumlah penduduk miskin sebesar 5,74 juta jiwa.
Apalagi Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2022 telah mencanangkan bahwa kemiskinan ditargetkan akan menurun pada level 8,5 – 9% dengan target inflasi pada kisaran 3 persen. Kerja keras pemerintah tentu akan semakin menantang dengan harapan besar pemimpin negeri ini. Mengendalikan stabilitas harga kebutuhan pokok, kepastian rantai pasok produk di masyarakat dan mendongkrak daya beli merupakan beberapa pekerjaan rumah yang harus terus dilakukan. Karena ketika inflasi tidak dapat dikendalikan secara optimal maka angka kemiskinan justru akan dikuatirkan semakin merangkak.
Cita-Cita Luhur Bangsa
Memajukan kesejahteraan umum serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia merupakan tujuan nasional yang senantiasa terus diupayakan oleh pemerintah selama Bangsa Indonesia ada. Melalui berbagai program dan kebijakan yang telah dilaksanakan dan yang akan datang untuk terus mengawal pertumbuhan ekonomi nasional kita tetap stabil dan terus bertumbuh. Capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen pada kuartal kedua Tahun 2022 yang telah diumumkan pemerintah melalui Badan Pusat Statistik merupakan salah satu keseriusan untuk mewujudkan cita-cita luhur Bangsa Indonesia.
Kolaborasi seluruh komponen anak bangsa dan pemangku kepentingan inilah yang terus diupayakan untuk Indonesia yang lebih baik, semakin maju dan sejahtera. Pekerjaan besar untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan berbagai potensi sumber daya alam dan manusianya. Menghilangkan dominasi ego kelompok, golongan dan kepentingan harus dikesampingkan terlebih dulu, demi kepentingan yang lebih besar untuk terus memajukan bangsa. Merawat dan terus menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan seluruh jiwa dan raga para pendahulu kita merupakan warisan berharga agar semakin pulih lebih cepat bangkit lebih kuat. Jayalah Indonesiaku.
(Widiatmoko/Statistisi BPS Provinsi D.I Yogyakarta)